Aktual.com – Ketua Umum Federasi Futsal Indonesia (FFI), Hary Tanoesoedibjo disebut-sebut berpeluang menjadi orang nomor satu di PSSI, karena prestasi gemilangnya memimpin futsal Indonesia.
“Wah, kalau itu saya belum terpikir,” kata HT menanggapi pertanyaan wartawan selepas menyerahkan medali pada laga final Pro Futsal League 2019 di GOR UNY, Yogyakarta, Minggu (31/3).
“Cuma saya lihat, bola Indonesia itu harus bisa punya prestasi yang baik. Karena kenapa? Jumlah anak muda itu banyak. Jadi, pilihannya itu banyak,” sambungnya.
Hary Tanoe yang juga Ketua Umum Partai Perindo itu menjelaskan bimbingan pembibitan atlet, mulai dari technical skill, kekompakan, stamina, keyakinan menjadi suatu hal mutlak dan penting sekali.
Nama HT belakangan diperbincangkan, karena figurnya dipercaya dan dinilai mampu memajukan sepak bola Indonesia dengan memimpin PSSI agar berprestasi di pentas internasional.
Ketika ditanya kembali apakah dirinya bersedia menjadi Ketum PSSI, Hary Tanoe menjawab, “Wah saya serahkan kepada mereka [voters]. Terus terang saja, intinya itu keinginan kita semua bagaimana PSSI bisa berkembang dan maju di dunia internasional,” tuturnya.
Yang pasti, lanjut HT, saat ini dirinya hanya fokus memikirkan bagaimana dapat terus meningkatkan prestasi tim nasional futsal Indonesia.
“Sebagai Ketua Umum Futsal, saya harus menyelesaikan tugas saya. Harus membuktikan bahwa futsal di bawah manajemen saya dan kawan-kawan bisa berkembang, bisa baik,” terangnya.
Hary berharap timnas futsal bisa masuk Piala Dunia. “Tentunya, ini aspirasi kita. Bukan saya saja, kawan-kawan dan bangsa Indonesia ingin membawa futsal masuk Piala Dunia dan mudah-mudahan bisa dapat nomor juga,” katanya.
Untuk itu Hary Tanoe memberi masukan dan mengingatkan bahwa sebentar lagi Timnas Futsal U-20 juga akan bertanding di Taiwan melawan Iran.
Meski pertandingan persahabatan, namun bila Indonesia bisa menang maka akan menjadi sprit juga sebuah prestasi luar biasa. Sebab Timnas Iran merupakan peringkat nomor satu futsal di Asia.
Hary mengatakan futsal adalah permainan kolektif, sehingga dibutuhkan kekompakan tim, teknik yang mumpuni saja tidak cukup. “Pertama, harus mampu secara skill, tetapi karena ini kolektif, harus kompak juga, nggak boleh ada ego. Itu penting, kadang-kadang pemain itu ada egonya,” pesannya.
Selain itu, stamina harus dijaga. Ketiga, yang tidak kalah pentingnya itu keyakinan. “Masuk lapangan untuk menang, keyakinannya harus tinggi, sehingga itu membuat semangat. Kalau semangat kan pasti kekuatannya lebih besar,” tegasnya menambahkan.
Artikel ini ditulis oleh:

















