Bisnis/Rachman BANJIR CITARUM Penjual gas elpiji keliling berusaha menerobos banjir yang menggenangi kawasan Baleendah Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (6/2). Banjir luapan Sungai Citarum kembali menggenangi ribuan rumah warga di Baleendah Kabupaten Bandung sejak beberapa hari terakhir, akibat intensitas hujan yang kembali meninggi.

Surabaya, Aktual.com – Diguyur hujan selama tiga jam Senin (30/5) hingga Selasa dinihari, sejumlah wilayah di Kota Surabaya, Jawa Timur terendam banjir.

Banjir merendam Jl. Semarang, Jl. Kartini, MERR – Galaxy Mall, Kertajaya, Dukuh Kupang, Klampis, Samping Carrefour Ngagel, Jl. Panglima Sudirman, Patung Joko Dolog belakang Taman Apsari, Ngagel Tirto, Rungkut Kidul Depan UPN, Mulyorejo, Dharmawangsa Jl. Demak dekat Adijasa, Pucang Adi, Brebek – Brigjend Katamso, Jl.Ciliwung dan Jl.Mayjend Sungkono.

“Hujan kali ini sangat deras. Baru kali ini saya lewat Pucang banjir sedengkul. Motor saya sampai mogok,” kata Zakiyah, warga Rungkut.

Banjir tidak hanya menggenangi sejumlah ruas jalan, melainkan juga di ruma-rumah penduduk. Seperti yang terjadi di kawasan Mulyorejo Surabaya. Banjir menggenangi rumah-rumah warga di kawasan tersebut.

Tidak hanya saat ini saja, setiap kali turun hujan, rumah warga di kawasan tersebut hampir dipastikan disambangi genangan air. Salah seorang warga Mulyorejo, Sugik, mengeluhkan banjir yang selalu datang setiap kali turun hujan. “Sudah langganan, setiap hujan pasti banjir,” ujarnya.

Sugik mengaku telah menanyakan ke Pemerintah Kota terkait kampungnya yang terus-menerus kebanjiran. Hal ini dikarenakan saat ini Sugik tengah menjalankan bisnis konveksi yang rawan terkena air. “Saya sudah tanya dan protes, tapi tetap saja seperti ini. Usaha saya ini kan tidak bisa kena air mas,” keluhnya.

Sugik menceritakan bahwa dirinya kerap kali mengalami kerugian akibat banjir tersebut, beberapa alat printernya rusak, serta kain – kain yang setengah jadi terendam air.

“Pernah waktu saya tinggal mengirim pesanan, tiba – tiba hujan, dan akhirnya alat2 produksi saya banyak yang rusak, serta beberapa kain glondongan dan bahan setengah jadi ikut terendam,” kenangnya.

Sugik berharap agar Pemerintah Kota Surabaya lebih memperhatikan nasib warga seperti dirinya. Sugik meminta Pemkot lebih serius dalam menangani masalah banjir di Kota Surabaya.

Sementara itu, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat (Bakesbanlinmas) Surabaya Soemarno hingga saat ini belum bisa dikofirmasi. Saat dihubungi ponselnya tidak aktif.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara