Presiden Joko Widodo (kanan), Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nasir (kedua kanan) dan Pengurus PP Muhammadiyah saat menerima kunjungan Presiden Joko Widodo di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah Menteng Jakarta Pusat, Kamis (23/8/2018). Presiden Jokowi didampingi sejumlah Menteri Kabinet Kerja antara lain Mensesneg Pratikno dan Mendikbud Muhadjir Effendy. Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi juga menyerahkan hewan kurban berupa sapi kepada PP Muhammadiyah.  AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Presiden Joko Widodo menyatakan keyakinannya bahwa masalah defisit transaksi berjalan dapat diselesaikan dalam waktu setahun ke depan.

“Saya kira kita bisa menyelesaikan, saya yakin dalam setahun bisa kita selesaikan,” kata Presiden Jokowi dalam pertemuan dengan pengurus dan anggota Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di Istana Merdeka Jakarta, Senin (27/8).

Kepala Negara menyebutkan problem terbesar perekonomian Indonesia saat ini masih defisit transaksi berjalan. “Ini defisit yang lama sekali tidak diperbaiki, saya kira kita akan fokus ke sana, terutama di neraca perdagangan dan kedua di keseimbangan primer,” kata mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Ia menyebutkan saat ini belum banyak yang dilakukan untuk mengatasi masalah defisit transaksi berjalan. “Misalnya kemarin kami hitung untuk penggunaan B20 atau biodiesel, itu kalau bisa berjalan karena harga BBM naik, kita dapat 6 miliar dolar AS dan dari volume naik dapat 5 miliar dolar AS, dari satu hal ini saja kita sudah dapat 11 miliar dolar AS, hal seperti ini yang tidak pernah kita hitung secara detil,” katanya.

Demikian juga dengan sektor pariwisata. Begitu ada konsentrasi ke pariwisata, nyatanya akhir 2018, kunjungan 17 juta wisman juga bisa dicapai.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid