Osman Sapta. Aktual/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Ketua DPD RI Oesman Sapta Odang mengatakan bahwa kehidupan seorang muslim setelah menghormati orang tua maka selanjutnya harus menghormati para alim ulama maupun kiyai.

Hal itu disampaikannya saat mengunjungi Pondok Pasantren Daarul Ulum, di Sukaraja, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu (20/5).

“Setelah orang tua kita hormati, kemudian para kiyai-kiyai kita,” kata OSO sapaan akrabnya.

Dalam kesempatan bertemu dengan para pemuka agama dan santri itu, OSO menekankan bagaimana pentingnya pendidikan di pondok pesantren (Ponpes) saat ini yang menjadi ujung tombak mencetak moral masyarakat dalam berbangsa dan bernegara.

“Karena itu, saya tidak sependapat bila ada pihak yang menggunakan agama dipakai untuk kepentingan politk, tetapi jika politik untuk kepentingan agama maka saya mendukung,” ucap dia.

OSO pun mengatakan bahwa kedatanganya selain untuk bersilaturahmi sebagai sesama muslim, juga sebagai perwakilan daerah.

“Jadi kehadiran saya di sini jangan kemudian dianggap sesuatu yang hebat, saya wajib hadir sebagai perwakilan daerah dan wajib silaturahmi dengan daerah-daerah termasuk Garut,” sebutnya.

“Karena, tanpa bapak-bapak (di daerah) tidak akan ada DPD, terlebih kalau bapak-bapak tidak setuju pendirian DPD pada 2004, maka tidak akan ada,” tambah dia.

Ketua Umum DPP Partai Hanura itu pun mengaku prihatin dengan kondisi pertumbuhan kesejahteraan daerah Jawa Barat, khususnya Kabupaten Garut yang tidak menunjukan kemakmuran dari segi pembangunan infrastrukturnya.

Padahal, sambung OSO mengatakan Garut yang daerahnya tidak jauh dari Jakarta, sangat terlihat ketimpangan kesejahteraan masyarakatnya.

“Di daerah kita masih banyak yang belum makmur, banyak yang senang datang ke kota tapi pulangnya susah. Seperti di Garut ini harus dimakmurkan kesejahteraan masyarakatnya dengan melakukan pembangunan infrastrukturnya (sehingga terbukanya lapangan pekerjaan),” pungkasnya.

Kehadiran OSO di Kabupaten Garut untuk menghadiri acara Sidang Terbuka Wisuda Pasca Sarja, Sarjana dan Diploma Gelombang II angkatan Ke XXII Tahun Akademik 2016/2017 Universitas Garut (UNIGA). OSO mengaku jika dirinya ingin mengenang sahabatnya yang juga pendiri dari UNGAR yakni Prof K.H. Cecep Syarifuddin.

Untuk diketahui, OSO dalam kunjungannya di damping para senator asal daerah pemilihan (Dapil) Jawa Barat, seperti Aceng Fikri, Ayi Hambali, dan Oni Suwarman.

Laporan: Nailin In Saroh

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid