Jakarta, Aktual.com — Meskipun harga komoditas logam timah mengalami pelemahan disepanjang tahun 2015, namun PT TIMAH (Persero) Tbk mengklaim masih mencapai kinerja positif.

Menurut salah satu anggota Dewan Direksi, Purwijayanto, Persero itu membukukan pendapatan Rp6,84 triliun dengan laba sebesar Rp101,56 miliar pada tahun 2015 atau hanya mengalami penurunan 9 persen dibanding tahun sebelumnya.

Menurutnya penurunan pencapaian ini masih dalam katagori wajar karena kebijakan perusahaan melakukan efisiensi sebagai upaya mengantisipasi risiko yang lebih buruk akibat anjloknya komoditas itu.

“Upaya efisiensi secara logis berdampak pada penurunan produksi,” ujar Purwijayanto di Hotel Aryaduta, Tugu Tani Jakarta Pusat, Kamis (7/4).

Selain itu, dia juga menyambut baik Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No 33 tahun 2015 yang mengatur tata niaga komoditas logam timah untuk menanggulangi memburuknya harga.

Dia merasa Permendag tersebut telah membawa dampak positif pada perbaikan harga, hal itu terlihat dari pergerakan Triwulan I tahun 2016 harga logam timah meloncat setinggi USD17,625 per Mt dari USD13 ribu per Mt.

Namun dia menegaskan, walaupun harga terus memperlihatkan potensi kenaikan, PT TIMAH berkomitmen untuk menjaga keberlanjutan perusahaan dengan mengontrol dan membatasi produksi sebanyak 30 ribu Ton Sn pada tahun ini.

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Arbie Marwan