Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, Jawa Timur, Sholahudin Wahid alias Gus Sholah (Baju Batik) (AH Budiawan/Aktual.com)

Surabaya, Aktual.com – Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, Jawa Timur, Sholahudin Wahid, menyatakan klarifikasi lantaran namanya tercantum dalam struktur Yayasan Peduli Pesantren (YPP), yang dikembangkan Ketua Umum Partai Perindo, Hary Tanoesoedibjo.

Alasan klarifikasi tersebut, dikarenakan banyak hujatan yang ditujukan pada dirinya.

“Jadi setelah nama saya tercantum dalam kepengurusan yayasan tersebut, banyak hujatan ditujukan pada saya,” ujar Sholahudin Wahid yang dikenal dengan sebutan Gus Sholah, (9/12).

Dikatakannya, sekitar seminggu yang lalu, ia ditemui oleh wakil ketua yayasan, Safril Nasution, untuk diajak bergabung dalam yayasan tersebut. Pada akhirnya, nama Sholahudin Wahid tercantum dalam yayasan.

Dalam struktur pengurus YPP, Gus Sholah masuk sebagai Ketua Dewan Pengawas. Sejumlah nama tokoh NU juga tercatat di struktur tersebut, seperti Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siradj sebagai Ketua Dewan Pembina. Sementara Hary Tanoesoedibjo sebagai ketua umum yayasan.

Akhirnya, pagi tadi, Gus Sholah telah mengirim surat kepada Syafril Nasution, yang menyatakan dirinya tidak bersedia bergabung dengan yayasan tersebut, pada posisi apapun.

Selain karena sibuk, lanjut Gus Sholah, juga dikarenakan ada nuansa nuansa politik yang kuat atas pendirian yayasan tersebut.

“Terus terang, saya menghargai program apapun yang berorientasi mengembangkan pesantren. Tetapi, saya juga sangat berterima kasih kepada semua ulama dan seluruh bangsa Indonesia yang telah memberi masukan kepada saya ” jelasnya.

Seperti diketahui, Hari Tanoe membuat program Yayasan Peduli Pesantren.
Yayasan tersebut dibentuk untuk membantu pengembangan pesantren di seluruh Indonesia. Dana sebesar Rp 500 miliar disiapkan untuk segera disalurkan kepada pesantren-pesantren yang membutuhkan.

Laporan: Ahmad H Budiawan

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby