Jakarta, Aktual.com – Direktur PT PLN (Persero), Sofyan Basir tak mengakui dirinya masuk bursa kandidat pemilihan direktur PT Pertamina (Persero) untuk melanjutkan estafet kepemimpinan, setelah preseden pencopotan Dwi Soetjipto dari jabatan prestisius tersebut.
Sofyan tak menanggapi serius atas pertanyaan mengenai pemilihan dirut tersebut. Bahkan dengan bercanda dia mengatakan takut kesetrum aliran listrik apabila dia pindah jabatan.
“Bukan urusan saya, Masa abis jual listrik jadi jual minyak. Saya masuk bursa, masuk bursa efek aja hahaha. Nggak ada itu. Nggak boleh. PLN aja, nanti kesetrum kalau kita pindah,” kata Sofyan di Jakarta, Rabu (22/2).
Untuk diketahui, Sofyan Basir disebut-sebut sebagai salah satu kandidat yang memiliki kans terbesar untuk terpilih jadi Bos Pertamina, dia dikenal punya hubungan dekat dengan Menteri BUMN, Rini Soemarno.
Diantara nama lainnya yaitu Elia Massa Manik yang saat ini sebagai Dirut Holding Perkebunan juga disebut sebagai pesaing Sofyan. Lalu kemudian ada Budi Gunadi sebagai Staf Ahli Menteri BUMN yan dulunya menjabat sebagai Dirut Bank Mandiri.
Selanjutnya kandidat dari internal Pertamina sendiri terdapat dua nama yakni, Syamsu Alam yang saat ini menjabat sebagai Direktur Hulu Pertamina. Serta Rachmad Hardadi yang saat ini menduduki kursi Direktur Mega Proyek Pengolahan dan Petrokimia.
Namun kelihatannya dari internal Pertamina lebih mengunggulkan Rachmad Hardadi ketimbang Syamsu Alam, hal ini bisa terlihat dari beberapa kesempatan, Rachmad Hardadi ‘diberi panggung’ untuk mencitrakan diri ke publik.
Dadangsah Dapunta
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta
Arbie Marwan