Bakal Calon Presiden PDIP Ganjar Pranowo, Presiden Joko Widodo atau Jokowi, dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputeri saat mengjadiri Rapat Kerja Nasional atau Rakernas IV PDIP di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta, Jumat, 29 September 2023. TEMPO/Han Revanda Putra

Semarang, Aktual.com – Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengaku belum mengetahui apa persoalan antara Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri sehingga harus dijembatani Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengkubuwono X untuk bertemu.

Ganjar menyatakan bahwa biasanya Presiden Jokowi dan Megawati bisa berkomunikasi langsung tanpa perlu mediator.

“Baik juga kalau bertemu, tapi saya belum tahu apa sebenarnya problemnya, karena biasanya Pak Jokowi dan Bu Mega bisa komunikasi langsung. Enggak perlu yang lain,” kata Ganjar saat ditemui di Taman Budaya Raden Saleh, Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (13/2).

Meskipun demikian, Ganjar tetap menganggap langkah Presiden untuk bertemu dengan Megawati dengan bantuan Sri Sultan HB X adalah langkah yang baik.

Mantan Gubernur Jawa Tengah ini melihat Sultan sebagai figur yang berpengalaman sehingga layak dipilih oleh Presiden untuk menjembatani rencana pertemuan.

“Kalau hari ini ada sesuatu, ya baik-baik juga lah, Pak Sultan sebagai tokoh senior, sesepuh, membantu. Saya kira bagian dari demokrasi,” beber Ganjar.

Terlepas dari itu, hubungan antara Jokowi dan PDI-P belakangan ini merenggang setelah putra Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, dipilih sebagai calon wakil presiden yang akan mendampingi Prabowo Subianto.

Di sisi lain, PDI-P telah mengusung Ganjar Prabowo-Mahfud MD dalam Pilpres 2024.

Sri Sultan sebelumnya telah mengonfirmasi bahwa Presiden Jokowi meminta bantuannya untuk menjembatani pertemuan dengan Megawati Soekarnoputri.

“Betul, tapi saya kan nunggu presiden. Saya akan menjembatani. Terserah presiden itu (waktunya). Saya nunggu. Kalau memerlukan saya bersedia,” ujar Sultan saat ditemui di Kompleks Kepatihan, Senin (12/2/2024).

Sultan menegaskan bahwa dirinya akan bertindak sesuai arahan yang diberikan oleh Presiden Jokowi.

“Kalau presiden gak ngomong ‘tolong diantar’, kalo enggak (meminta) ya enggak to. Saya kan pasif bukan ngoyak-ngoyak (mengejar),” kata dia

Artikel ini ditulis oleh:

Sandi Setyawan