Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy memberikan pemaparan di aula kampus Universitas Muhammadiyah Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (16/11). Kedatangan Mendikbud di kampus tersebut untuk bersilaturahmi dengan pejabat civitas akademika dan pimpinan Muhammadiyah wilayah Sulsel serta menyampaikan beberapa revisi kebijakan dalam peningkatan dunia pendidikan, salah satunya menghapus Ujian Nasional. ANTARA FOTO/Darwin Fatir/kye/16.

Jakarta, Aktual.com – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menyarankan kepada seluruh siswa yang menghadapi ujian nasional berbasis komputer, agar tidak terlalu percaya kepada lembaga bimbingan belajar.

Lebih baik, kata Muhadjir, siswa mempercayakan proses pembelajarannya kepada guru-guru di sekolah yang lebih mengerti tentang kenaikan standar dalam ujian nasional.

“Saya sarankan untuk tidak terlalu percaya pada bimbingan belajar yang diselenggarakan oleh luar (sekolah). Percayakan kepada guru, kalau perlu guru harus ada pendalaman. Jadi sebaiknya sekolah yang menyelenggarakan bimbingan, jangan kemudian mendorong anak-anak ke bimbel,” kata Muhadjir di Istana Wakil Presiden Jakarta, Jumat (13/4).

Sistem pendidikan di Indonesia saat ini, lanjut Muhadjir, sedang dalam proses peningkatan kualitas dengan menerapkan metode yang disebut HOTS (higher order thinking skill) atau keterampilan berpikir lebih tinggi.

Penerapan standar lebih tinggi dalam UNBK dilakukan untuk mendapatkan kualitas lulusan sekolah formal yang baik. Hal itu yang kemudian mengakibatkan banyak siswa menemui kesulitan dalam mengerjakan soal-soal UNBK.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara