Jakarta, Aktual.com – Anggota Komisi IX DPR RI Imam Suroso mendorong pemberian hak paten bagi komoditas kelapa kopyor yang merupakan hasil perkebunan asli dari Kabupaten Pati, Jawa Tengah.

“Jika ada usaha untuk mengklaim hasil perkebunan asli kita, maka langkah dan usaha kita adalah dengan segera mempatenkannya,” kata Imam dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin (22/8).

Menurut Imam, langkah tersebut perlu untuk dilakukan sebagai langkah antisipasi agar tidak didahului negara lain, karena ada kabar komoditas tersebut akan diklaim oleh salah satu negara tetangga.

Dia juga mengemukakan agar ada anggaran tersendiri untuk pengembangan kelapa kopyor serta pihaknya juga akan membantu mencarikan investasi dalam pengembangan komoditas tersebut.

Selama ini, jenis kepala kopyor yang paling terkenal akan kualitas dan telah melalui penelitian dari Balitbang Kementerian Pertanian adalah jenis kelapa kopyor genjah dari Pati, Jawa Tengah.

“Jenis kelapa kopyor genjah Pati memiliki ciri fisik yang lebih kecil dari tipe kelapa dalam. Tetapi untuk rasa kelapa kopyornya jauh lebih enak daripada kelapa kopyor yang dihasilkan dari tipe kelapa dalam,” ucapnya.

Ia memaparkan, kelapa kopyor genjah Pati dikembangkan oleh warga sekitar dengan cara sistem generatif (indukan) yang memiliki kualitas unggulan sehingga menghasilkan pula bibit keturunan yang baik.

Sebagaimana diwartakan, Kementerian Perindustrian berupaya mendorong produktivitas lahan kelapa sawit yang dihasilkan lahan yang ada di tengah rencana moratorium lahan yang sedang dibahas.

“Kemenperin akan mendorong produktivitas lahan yang ada untuk meningkatkan produksi,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Jakarta, Selasa (9/8).

Selain itu, lanjut Airlangga, Kemenperin juga akan mendorong nilai tambah dari produk tersebut misalnya Crude Palm Oil (CPO) hingga turunannya.

Sebelumnya, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mendorong peluang investasi di sektor industri pengolahan sumber daya alam seperti hilirisasi pertanian dan perkebunan di wilayah Sumatera.

Dalam kegiatan Regional Investment Forum (RIF) di Palembang, Selasa (26/7), Deputi Bidang Pengendalian dan Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM Azhar Lubis mengatakan dua industri itu potensial dikembangkan di Sumatera yang wilayahnya kaya akan sumber daya alam.

Azhar mengemukakan pemerataan pembangunan penanaman modal didorong ke luar Pulau Jawa, khususnya industri pengolahan yang berbasis sumber daya alam seperti hilirisasi pertanian dan perkebunan seperti hilirisasi kelapa sawit menjadi obat-obatan (farmasi) atau kosmetika.

(ANT)

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Arbie Marwan