Jakarta, Aktual.com — Delegasi pengusaha Prancis mendatangi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya, Rizal Ramli guna menjajaki peluang kerja sama di bidang maritim.

“Kita kedatangan 20 orang yang tergabung dalam ‘Maritime Cluster‘. Jadi ‘cluster‘ atau kelompok maritim dari kalangan bisnis dan industri Prancis yang tertarik bekerja sama dalam bidang maritim, energi, teknologi, dan lain-lain,” kata Rizal seusai pertemuan di kantornya, Jakarta, Senin (14/3).

Menurut mantan Menko Perekonomian era Presiden Abdurrahman Wahid itu, niat penjajakan yang disampaikan kalangan bisnis dan industri Prancis berdasarkan penilaian bahwa pemerintah Indonesia benar-benar serius mengembangkan visi sebagai poros maritim dunia.

Lebih lanjut, Rizal menyampaikan pentingnya meningkatkan hubungan dengan negara mode tersebut.

“Hubungan Indonesia dengan Prancis sudah berlangsung lama dan saling menguntungkan. Makanya penting bagi kita semua untuk meningkatkan hubungan,” imbuhnya.

Meski belum secara gamblang akan melakukan penjajakan bisnis seperti apa, delegasi bisnis Prancis rencananya akan menggelar lokakarya pada Oktober mendatang.

“Akan ada ‘workshop’ antara perusahaan Prancis dan perusahaan Indonesia di sektor maritim. Kami akan fasilitasi, agar ada kesepakatan bisnis yang konkret,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Duta Besar Prancis untuk Indonesia, Corinne Breuz mengatakan pihaknya sangat berminat untuk ikut berpartisipasi dalam pengembangan sektor maritim Indonesia.

Terlebih, dari sekian banyak perusahaan yang hadir, sebagian di antaranya telah lama hadir di Indonesia hingga 20 tahun.

“Perusahaan-perusahaan yang hadir di sini ingin ikut ambil bagian dalam pengembangan sektor maritim Indonesia yang dipilih jadi prioritas oleh Presiden Jokowi. Kami sangat ingin berpartisipasi di sini (Indonesia) untuk mengembangkan sektor ini,” katanya.

Deputi II Bidang Koordinasi Sumber Daya Alam dan Jasa Kemenko Kemaritiman Agung Kuswandono menjelaskan potensi bisnis di sektor maritim yang dibidik Prancis di antaranya perkapalan, pelabuhan, energi, dan teknologi.

“Macam-macam perusahaan datang ke sini. Tapi memang belum bicara detail,” katanya.

Agung mengatakan niat penjajakan dari sejumlah negara di bidang maritim sudah banyak datang, di antaranya dari Belanda, Jepang, atau Korea Selatan.

“Banyak yang tertarik, jadi kami terima ketertarikan mereka untuk masuk ke Indonesia,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Arbie Marwan