Bengkulu, Aktual.com — Ratusan keluarga di Desa Sukabaru, Kabupaten Bengkulu Utara terpaksa mengungsi ke tempat aman akibat banjir bandang Sungai Seblat yang merendam permukiman mereka. Air mulai merendam permukiman warga sejak Kamis (18/8) pukul 21.00 WIB.

“Banjir bandang akibat fenomena alam di hulu sungai karena di wilayah hujan tidak terlalu deras,” kata Camat Marga Sakti Seblat, Kabupaten Bengkulu Utara, Jalaludin, saat dihubungi dari Bengkulu, Jumat (18/8).

Saat kejadian, kata dia, 120 jiwa warga Dusun II, Desa Sukabaru mengungsi ke empat titik yang posisinya lebih tinggi. Banjir bandang tersebut diperkirakan terjadi selama dua jam dan air mulai surut pada pukul 23.00 WIB.

“Beruntung tidak ada korban jiwa meski saat bandang ketinggian air di rumah warga mencapai 1,5 meter.”

Saat ini, kata Jalaludin, sebagian warga mulai kembali ke rumah mereka untuk menyingkirkan sisa lumpur akibat banjir.

Perangkat kecamatan, kata dia, bersama polsek dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat telah mendata kerugian material serta mendirikan posko pengungsian.

Desa Sukabaru berada di sisi Pusat Latihan Gajah (PLG) Seblat di Taman Wisata Alam (TWA) Seblat yang dipisahkan Sungai Seblat.

Anggota Komunitas Peduli Gajah Seblat, Anang Gunadi, mengatakan saat ini petugas PLG Seblat belum bisa memasuki wilayah itu sebab arus anak Sungai Seblat masih deras.

“Hujan mulai mengguyur wilayah kami saat maghrib dan suara gemuruh keras terdengar di hulu sungai pada pukul 22.00 WIB,” katanya.

Anang memperkirakan kerusakan kawasan hutan akibat penebangan liar di hulu Sungai Seblat juga menjadi pemicu banjir bandang tersebut.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu