Surabaya, Aktual.com – Kericuhan hampir terjadi antara suporter persebaya 1927, dikenal dengan sebutan bonek, dengan pihak keamanan Stasiun Gubeng Surabaya. Pasalnya, para suporter dilarang naik kereta api dengan berbagai atributnya.
Tak ayal, sempat terjadi aksi saling dorong antara suporter dan petugas. Namun, setelah dilakukan mediasi, para suporter akhirnya diperbolehkan berangkat dengan catatan harus melepaskan atribut bonek. Sebelum masuk ke lokasi kereta api, dilakukan pemeriksaan satu per-satu. Tidak sedikit para suporter yang naik kereta api dengan telanjang dada, karena hanya membawa 1 kaos yang menempel di tubuh.
“Saya sudah beli tiket gaya baru, tapi dilarang berangkat. Yo jelas protes kita.” kata Doni, salah satu suporter di Surabaya, Senin (1/8).
Sementara Koordinator bonek 1927, Andi Peci, mengatakan, bahwa ia menjamin keberadaan Bonek nanti di Jakarta tidak akan melakukan aksi anarkis.
“Kalau yang terjadi kericuhan tadi, itu hanya masalah teknis saja. Yang jelas saya beterima kasih pada kepolisian karena sudah membantu keberangkatan kami,” terangnya.
Dijelaskannya, saat ini ada 1 gerbong Kerata Api Gaya Baru yang memberangkatkan suporter menuju Jakarta. Nantinya akan disusul 4 gerbong dari Stasiun Pasar Turi Surabaya. Sementara akibat adanya pemeriksaan yang dilakukan petugas terhadap satu-persartu suporter, keberangkatan Kereta Api sempat tertunda 1 jam.
Untuk diketahui, suporter Bonek 1927 datang ke Jakarta untuk berdemonstrasi pada 3 Agustus 2016. Demonstrasi akan digelar di Kantor Kemenpora, Senayan, dan lokasi KLB PSSI di Hotel Mercure, Jakarta Utara. Mereka meminta agar pada KLB nanti, juga menyelesaikan nasib klub Persebaya agar bisa ikut berlaga di kompetisi nasional. (Ahmad H. Budiawan)
Artikel ini ditulis oleh:
Eka