“Sambil menunggu itu, petugas juga melakukan pengukuran morfologi dan pencatatan ciri morfologi,” tambah Ikram.
Dari laporan yang diterima dari petugas di lapangan pada Rabu (20/9) malam pukul 22.40 WITA dibantu oleh masyarakat setempat anggota Polair dan Babinsa mengevakuasi paus tersebut ke laut.
Tetapi setelah kembali ke laut tidak ada tanda-tanda paus bergerak atau berenang menuju ke tengah laut justru tetap berada di pesisir pantai tersebut.
Sehingga baik pihak BKKPN dan masyarakat setempat mengkawatirkan paus yang dilindungi tersebut tak kuat dan mati.
Sementara itu Kepala Desa Nggodimeda Yefta saat dihubungi dari Kupang mengaku bahwa saat ini masyarakat dan pihak terkait masih terus memantau keberadaan paus tersebut.
“Dia tidak mau kembali ke pantai. Padahal kami sudah lepas dia ke laut,” tuturnya
ant
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby