Jakarta, Aktual.com – Ketua Umum Partai Hanura, Oesman Sapta Odang (OSO) mengaku bertemu dengan Ketua Dewan Pembina Partai Hanura, Wiranto saat pelantikan sejumlah menteri di Istana Negara, Jakarta, Rabu (17/1).
Pada pertemuan tersebut, OSO menjelaskan kondisi terkini internal partai yang berdiri pada 2006 silam ini. OSO bahkan mengklaim Wiranto telah menolak jika dicalonkan sebagai Ketua Umum melalui proses Munaslub yang akan digelar Partai Hanura versi Ambhara.
“Pak Wiranto sudah memberikan keterangan pers tadi dan pers semua tahu, semua media di istana semua tahu. Ya, itu Pak Wiranto menolak versi Ambhara. Itu haknya Ambhara. Itu haknya Pak Ketua Dewan Pembina,” tutur OSO di Jakarta, pada Rabu (17/1) siang.
Disamping itu, OSO juga mengungkapkan bahwa Wiranto telah mengetahui permasalahan yang terjadi di Hanura. Dalam pandangan Wiranto, kata OSO, partai tersebut tidak perlu menyelenggarakan Munaslub.
“Karena mungkin Pak Wiranto telah mempelajari semua masalah dan Pak Wiranto bukan anak kemarin, tak bisa dibohong-bohongi. Jadi Insy Allah sudah diungkapkan banyak hal dengan Pak Wiranto. Sehingga Pak Wiranto mengambil kebijakan yang mengatakan tak ada Munaslub,” tambahnya.
Sebelumnya, Wiranto mengakui, Partai Hanura yang ia dirikan dan pernah ia pimpin, saat ini tengah mengalami kemelut. Sebagai Ketua Dewan Pembina partai, Wiranto, berniat untuk segera menyelesaikan permasalahan tersebut, agar tidak berlarut-larut.
Konflik yang terjadi adalah antara kubu yang berencana menggelar Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) untuk melengserkan Oesman Sapta Odang atau OSO dari jabatan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP), dan kubu OSO yang berencana mempertahankan jabtannya. Mengapa konflik tersebut sampai terjadi, Wiranto mengaku tidak tahu sebabnya.
Mengenai permintaan sejumlah Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Hanura yang meminta digelar munaslub, Wiranto menganggap siapapun yang mengusung gagasan tersebut, adalah bagian dari permassalahan. Menurutnya gagasan tersebut tidak layak dielaborasi lebih lanjut.
Pewarta : Teuku Wildan A.
Artikel ini ditulis oleh:
Bawaan Situs