Presiden Joko Widodo mengangkat mantan Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah, Muhammad Sirajuddin Syamsuddin MA (Din Syamsuddin) sebagai utusan khusus Presiden untuk dialog dan kerja sama antar agama dan peradaban. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Sebuah jaringan kerelawanan lintas profesi bernama Jaringan Matahari, mendorong mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin, sebagai pendamping Joko Widodo dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

Koordinator Nasional Jaringan Matahari, Sutia Budi mengemukakan, salah satu alasannya mendorong Din Syamsuddin karena pria kelahiran Sumbawa, NTB, ini bukanlah nama yang asing lagi, baik di pentas nasional maupun internasional.

“Din Syamsuddin adalah tokoh agama, akademisi, pemikir politik Islam modern, aktivis dialog dan perdamaian dunia yang konsisten untuk menyuarakan Islam sebagai washatiyyah (Jalan Tengah),” kata Sutia Budi dalam keterangan tertulisnya, Kamis (26/7).

Din yang kini menjadi Utusan Khusus Presiden Untuk Dialog dan Kerja Sama Antaragama dan Peradaban, diketahui pernah menduduki pimpinan berbagai organisasi, mulai dari Ketum PP Muhammadiyah (2005-2015) dan Ketua Umum MUI.

Din juga diketahui merupakan ulama yang memiliki corak akademis, karena lulus di Universitas California, Los Angeles (UCLA) Amerika Serikat. Saat ini, ia adalah guru besar di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Selain itu, Sutia Budi menambahkan, Din juga memiliki pergaulan yang sangat luas dan dapat diterima oleh kelompok lintas batas agama dan peradaban.

Dalam kancah internasional misalnya, Din Syamsuddin menjabat sebagai President of Asian Conference of Religions for Peace (ACRP) yang berpusat di Tokyo; Co-President World Conference on Religions for Peace (WCRP) yang berpusat di New York; serta anggota Aliansi Strategis Rusia-Dunia Islam, Chairman of World Peace Forum.

Hal di atas, yang ditambah dengan kemampuan komunikasi yang mumpuni, menjadi alasan bagi Presiden Jokowi memberikan tugas kepada Din menjadi Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerjasama Antaragama dan Peradaban.

Tugas Negara ini, kata Sutia Budi, dapat dijalankan dengan sangat baik oleh Din Syamsuddin yang ditunjukkan dengan keberhasilan menginisiasi dan menyelenggarakan KTT Ulama dan Cendekiawan Muslim Dunia di Bogor, awal mei lalu.

“Presiden Jokowi sangat penting menggandeng Din Syamsuddin sebagai cawapresnya. Popularitas, kapabilitas, akseptabilitas dan elektabilitas Din Syamsuddin yang kuat akan menjadi faktor penentu bagi kemenangan Presiden Joko Widodo,” tegas Sutia Budi.

“Selain itu, sosok Din Syamsuddin yang mampu bekerjasama dengan semua pihak, beroreintasi problem solver dan pemersatu, menjadikan kepemimpinan Negara kedepan akan dapat berjalan lebih stabil sehingga energi bangsa akan dapat difokuskan untuk membangun dan memajukan Indonesia,” ucapnya seraya menyudahi.

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan