Utusan Khusus Presiden RI Untuk Dialog dan Kerjasama Antar Agama dan Peradaban Din Syamsuddin, saat jumpa pers menyikapi perkembangan wacana nasional terkait pilkada dan pilpres yang membelah bangsa dengan penonjolan kepentingan politik sektarian dan ujaran kebencian yang melampui batas di Jakarta, Selasa (10/7/2018). Dalam jumpa persnya para pemuka agama memesan kepada segenap praktisi politisi dan pendukung untuk mencermati dengan seksama dinamika politik nasional di sekitar pilkada serentak dan jelang pilpres 2019, yang berisi komunikasi dialektika khususnya di media sosial dengan ujaran ujaran kebencian, penghinaan terhadap sesama, dan penonjolan kepentingan politik sektarian. Para pemuka agama juga menyampaikan keprihatinan mendalam atas suasana demikian dan mengkhawatirkannya dapat menimbulkan benih permusuhan yang membawa perpecahan bangsa dan pemuka agama menyerukan kepada segenap keluarga besar bangsa untuk mengubah hubungan antar sesama yang bersifat dialektik tersebut menjadi hubungan yang bersifat dialogis yakni cenderung memusyawarakan perbedaan pandangan politik dengan penuh rasa persaudaraan demi keutuhan dan kemajuan bangsa. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Utusan Khusus Presiden RI untuk Dialog dan Kerja sama antar Agama Din Syamsudin mengatakan konsep Jalan Tengah (Middle Path) merupakan solusi krisis peradaban untuk menciptakan keseimbangan di dunia.

“Kami sungguh berharap dengan membawa ‘middle path’ kita membawa energi dunia. Middle path menjadi solusi untuk krisis peradaban dunia,” kata Din dalam Forum Perdamaian Dunia (World Peace Forum/WPF) ke-7, Jakarta, Selasa (14/8).

WPF itu berlangsung di Jakarta pada 14-16 Agustus 2018 dan mengangkat tema “the Middle Path for the New World Civilization” (Jalan Tengah untuk Peradaban Dunia yang Baru).

Din menuturkan krisis dunia salah satunya ditandai denhan liberalisasi ekonomi, politik dan budaya, yang mana liberalisme sangat menekankan hak.

Sementara, menurut dia, perlu ada keseimbangan antara hak dan kewajiban atau tanggung jawab. Di sinilah, konsep Jalan Tengah itu berperan untuk mencerminkan keseimbangan tersebut.

“Kita harus menjaga keseimbangan dengan Jalan Tengah,” ujarnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid