ILUSTRASI
ILUSTRASI

Jakarta, Aktual.com – Dalam rangka menyambut Pemilu Serentak 2024, Indonesia telah menjadi sorotan Nasional karena dinamika politik yang semakin memanas. 155 hari menjelang pemungutan suara, sejumlah peristiwa menarik telah terjadi yang memengaruhi arah politik negara ini.

Pada tanggal 4 Oktober 2023, Partai Nasdem menggelar deklarasi penting dengan mengusung Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan, sebagai calon presiden mereka dalam Pemilu 2024. Langkah ini menandai awal dari pertarungan sengit di panggung politik nasional.

Tidak lama setelah itu, Fraksi Gerindra memberikan kejutan dengan mengumumkan mantan Jenderal TNI, Prabowo Subianto, sebagai bakal calon presiden dari partai tersebut. Dengan pengalaman dalam pemilihan sebelumnya, Prabowo menghadirkan persaingan yang semakin ketat.

21 April 2023, PDI Perjuangan, partai yang didirikan oleh mantan Presiden Megawati Soekarnoputri, secara resmi mengumumkan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden mereka. Dengan popularitasnya sebagai Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menjadi kandidat yang patut diperhitungkan.

Pada tanggal 2 September 2023, Anies Baswedan mengumumkan calon wakil presidennya, yaitu Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB. Ini menandai kerjasama antara Nasdem dan PKB.

Partai Demokrat, yang awalnya mendukung Anies Baswedan, memutuskan untuk hengkang dari koalisi dan merasa dikhianati. Mereka menghapus gambar Anies bersama Agus Harimurti Yudhoyono dari baliho mereka sebagai tanda protes.

Namun, kejutan terjadi setelah pengumuman Muhaimin Iskandar sebagai Cawapres Pendamping Anies. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengumumkan bahwa mereka akan memanggil Muhaimin Iskandar sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi Kementerian Ketenagakerjaan tahun 2012. Kasus ini menambah kompleksitas politik di tengah persiapan pemilu.

Isu lain yang tengah ramai diperbincangkan adalah kemungkinan koalisi antara Partai Demokrat yang dipimpin oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan PDI Perjuangan. Sampai saat ini, kabar mengenai kemungkinan koalisi ini masih belum pasti.

Tak kalah menarik adalah kemunculan Ganjar Pranowo dalam tayangan adzan di salah satu stasiun televisi swasta. Hal ini mendapatkan perhatian luas dan menimbulkan beragam spekulasi di tengah masyarakat.

Selain itu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) juga telah memajukan masa pendaftaran calon presiden dan calon wakil presiden, yang akan dipilih langsung oleh masyarakat Indonesia. Hal ini diharapkan akan memberikan lebih banyak waktu bagi para kandidat untuk mempersiapkan kampanye mereka.

Dengan berbagai peristiwa ini, politik Indonesia semakin menarik dan penuh dengan ketidakpastian menjelang Pemilu Serentak 2024. Semua mata tertuju pada masa depan negara ini dan siapa yang akan memimpin Indonesia selanjutnya.

Kami akan terus memberikan liputan terkini tentang perkembangan politik yang menarik ini.

Artikel ini ditulis oleh:

Ilyus Alfarizi