Jakarta, Aktual.co —Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kesal dengan banyaknya dinas di DKI yang berlomba-lomba membuat iklan masyarakat di televisi demi menyerap anggaran.
“Gara-gara mau serap anggaran, liat tuh di TV. Semua dinas pada iklan. Kurang ajar kan,” ujar Ahok di Balai Kota, Rabu (10/12).
Iklan tersebut dianggapnya tidak efektif. Karena hanya bersifat himbauan, dan bukan menyentuh langsung ke masyarakat. Sehingga sangat disayangkan jika dana miliaran rupiah digunakan untuk iklan saja.
“Jadi serapan anggaran, kamu setuju gak kalau duit kita berapa puluh miliar habis untuk iklan di TV?” ucap Ahok kepada awak media.
Kata dia, penyerapan anggaran DKI yang seret disebabkan oleh penolakan dinas terhadap e-budgeting. Sehingga pelaksanaan program banyak yang mangkrak atau dihentikan.
Untuk itu, Ahok memerintahkan tahun depan pelaksanaan program wajib dilakukan lewat e-budgeting.
“Kalau pakai e-budgeting kan bisa kita ‘lock’. Jadi bisa ketahuan berapa-berapanya. Jadi ngga ada sabotase lagi. Saya bilang aja yang gak mau e-budgeting dijadikan staf saja semua,” tambahnya.
Sebagai informasi, hingga saat ini, sisa APBD 2014 masih Rp 72,9 triliun. Dengan kata lain baru mampu menyerap 36,07 persen atau Rp 27,7 triliun. Penyerapan tahun ini pun dinilai lebih parah dibandingkan dengan tahun 2013 lalu yaitu 84,5 persen.
Kelapa Badan Pengelola Keuangan Daerah DKI Heru Budi Hartono pun mendesak SKPD DKI untuk segera melakukan pencairan anggaran untuk pembayaran kegiatan yang telah diselenggarakan.
“Saya berharap menjelang akhir tahun penyerapan bisa cukup besar lah. Paling tidak menyamai penyerapan tahun lalu,” ujar Heru di Balai Kota, Selasa (9/12) kemarin.
Artikel ini ditulis oleh:

















