Kabupaten Bekasi, Aktual.com – Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, telah mengambil langkah proaktif dengan menyiapkan sejumlah bantuan bagi petani yang terdampak kekeringan akibat fenomena El Nino.

Bantuan tersebut mencakup pasokan benih dan pompa air, serta koordinasi dengan pihak penyedia air.

Pelaksana tugas Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi, Nayu Kulsum, menyatakan optimisme bahwa produksi padi di Kabupaten Bekasi tidak akan terganggu meskipun mengalami kekeringan.

Mayoritas lahan pertanian di daerah ini masih mampu menghasilkan hingga enam ton padi per hektare.

“Produksi kita masih di IP (Intensitas Pertanaman) 200, artinya setiap tahun dua kali itu masih eksis, biasanya petani mengefisiensikan ketika ada air mereka segera menanam,” katanya.

Nayu Kulsum juga mengungkapkan bahwa luas lahan pertanian terdampak oleh fenomena El Nino meluas hingga mencakup 13 kecamatan, terutama di wilayah utara Kabupaten Bekasi.

Petani di wilayah ini menghadapi kesulitan dalam mendapatkan air untuk mengairi lahan sawah mereka, yang diperparah oleh kerusakan jaringan irigasi sekunder.

“Saat ini, kurang lebih 13 kecamatan terdampak kekeringan. Kami sudah melakukan inventarisir lahan-lahan yang mengalami kekeringan khususnya di wilayah utara seperti Karangbahagia, Cabangbungin, Sukawangi, Sukatani, dan Sukakarya,” katanya.

Selain fenomena El Nino, kekeringan juga disebabkan oleh kerusakan saluran air sekunder di Kali Cikarang dan Srengseng Hilir, yang menghambat aliran air ke persawahan.

Akibat kekeringan ini, petani di daerah tersebut mengalami kerugian signifikan, dengan areal persawahan siap panen yang mengering.

Kekeringan ini juga menunjukkan pentingnya perencanaan dan upaya mitigasi dalam menghadapi dampak perubahan iklim seperti El Nino.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Firgi Erliansyah