Jakarta, Aktual.co — Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Kabupaten Jember, Jawa Timur, mencatat rencana perusahaan membeli tembakau cerutu jenis Na Oogst Tanam Awal (NOTA) dan Na Oogst tradisional tahun 2015 menurun.

“Data sementara yang masuk ke kami tercatat rencana pembelian tembakau NOTA sebanyak 2.450 ton dan tembakau Na Oogst tradisional sebanyak 650 ton, sehingga totalnya sebesar 3.100 ton untuk rencana pembelian tahun ini,” kata Kepala Dishutbun Jember Maskyur saat dialog bersama di DPRD Jember, Kamis (26/3).

Tahun lalu, rencana pembelian tembakau cerutu sebanyak 8.400 ton, namun realisasi pembelian NOTA dan Na Oogst tahun 2014 sebanyak 3.602 ton dari 22 perusahaan atau eksportir yang terdata di Dishutbun Jember.

“Kalau dihitung secara persentase, jumlah penurunan pembelian tembakau NOTA dan Na Oogst tradisional sekitar 30-40 persen,” tuturnya.

Dengan rencana pembelian sebanyak 3.100 ton tersebut, Maskyur mengatakan estimasi luas lahan yang dibutuhkan sebanyak 1.441 hektare untuk NOTA dan Na Oogst tradisional sebanyak 433 hektare.

“Namun jika dihitung dari jumlah produksi tembakau NOTA dan Na Oogst tradisonal, penurunan volume pembelian tembakau itu lebih dari 50 persen karena jumlah produksi NOTA tahun 2014 sebanyak 5.891 ton dan Na Oogst tradisional mencapai 2.006 ton,” paparnya.

Ia menjelaskan beberapa penyebab terjadinya pengurangan pembelian tembakau karena faktor permintaan pasar di luar negeri berkurang dan sebagian perusahaan masih memiliki stok tembakau di gudangnya.

“Masih ada dua perusahaan yang belum menyetorkan rencana pembelian ke Dishutbun Jember. Apabila sudah lengkap, maka kami akan melakukan sosialisasi kepada asosiasi petani tembakau Indonesia (APTI) Jember dan kelompok petani tembakau,” katanya.

Sementara itu, Ketua APTI pusat, Abdus Setiawan, mengatakan pengurangan pembelian tembakau oleh perusahaan setiap tahun mengalami penurunan dengan berbagai faktor.

“Meski ada penurunan, kami imbau perusahaan lebih mengutamakan pembelian tembakau petani daripada tembakau yang mereka tanam sendiri,” tuturnya.

Ia mengimbau petani menanam tembakau sesuai dengan kebutuhan perusahaan atau pabrikan, sehingga stok tembakau cerutu di Jember dapat terserap 100 persen dengan harga yang stabil.

“Kalau jumlah tembakau terlalu banyak maka harga bisa anjlok seperti tahun lalu, sehingga kami juga akan melakukan sosialisasi kepada petani terkait dengan rencana pembelian tembakau oleh perusahaan itu,” katanya

Artikel ini ditulis oleh:

Eka