Jakarta, aktual.com – Dinas Sumber Daya Air (SDA) Pemprov DI Jakarta akan mengevaluasi letak 10 titik pompa stasioner yang terendam saat banjir pada tahun baru di Jakarta.

“Ke depan karena melihat situasi seperti itu, kami harus mengevaluasi dengan meninggikan pompa yang ada. Jadi di lokasi-lokasi yang selama ini kami anggap rawan kami akan tinggikan. Ada beberapa titik saja sih, tidak semuanya, laporan 10 titik,” kata Kepala Dinas SDA Juaini Yusuf di Jakarta, Senin (6/1) petang.

Titik-titik tersebut, kata Juaini, antara lain di Teluk Gong, Semanan, Kampung Melayu, Kampung Pulo dan Jati Pinggir dengan jumlah pompa dalam satu rumah pompa bervariasi, antara dua hingga tiga unit.

Saat ini, Junaini menjelaskan seluruh pompa yang berada di sekitar 140 lokasi dalam keadaan berfungsi. Adapun yang sebelumnya terendam berada di lokasi cukup rendah.

“Yang kemarin terendam ada beberapa titik, yang kemarin terendam itu yang genangan airnya tinggi-tinggi saja,” kata Juaini.

Jikapum memaksa pompa bekerja dalam kondisi terendam air, kata Juaini, dapat merusak mesin pompa, sehingga saat banjir datang dan merendam pompa, petugas SDA memilih untuk mematikan pompa.

“Namanya air sudah meluap, tentunya setelah air meluap, masuk ke lokasi pompa kita, kan kami harus lakukan pengamanan juga. Awalnya sudah sedot, ketika airnya masuk, ya kami harus mengamankan pompa. Akhirnya kan pompa terendam, tuh. Kalau pompanya terendam tidak bisa dihidupkan, karena akhirnya jadi merusak pompa,” ucap Juaini.

Selain itu, tambah Juaini, tingginya intensitas hujan membuat sungai menjadi penuh, sehingga air meluap.

“Curah hujan cukup ekstrem dari 31 Desember 2019 sampai besoknya, dan saat itu sungai-sungai yang ada meluap semua. Ketika sungai meluap, ya saluran-saluran yang ada di kota dalam lingkungan tentu tidak bisa masuk sungai itu. Itulah akhirnya kembali lagi ke lingkungan itu yang menyebabkan terjadinya genangan,” ucap Juaini.

Akibat hujan deras sejak 31 Desember 2019 malam hingga 1 Januari 2020 pagi, banjir terjadi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek), hingga ribuan orang harus mengungsi.

Pemprov DKI Jakarta menurunkan 120.000 petugas untuk menanggulangi banjir tersebut.

Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta pada hari Senin pukul 18.00 WIB, masih ada tiga RW yang semuanya terletak di Jakarta Barat dengan jumlah pengungsi masih tersisa 824 jiwa di tujuh lokasi pengungsian. (Eko Priyanto)

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Zaenal Arifin