Jakarta, Aktual.com – Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan Komisi Nasional (Komnas) Perempuan dinilai mengeluarkan pernyataan yang asal bunyi alias “asbun” terkait isu poligami.
Penilaian ini dikemukakan oleh Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH M Cholil Nafis kepada awak media di Jakarta, Senin (17/12).
“PSI dan Komnas Perempuan tak mengerti Islam,” kata Cholil.
PSI akan mengupayakan larangan poligami. Sementara Komnas Perempuan menganggap poligami sebagai kekerasan serta poligami tidak ada dalam ajaran Islam.
Cholil menegaskan bahwa poligami ada dalam ajaran Islam, secara fikih hukumnya sunah. Ia menyebut Nabi Muhammad dan para sahabat pun berpoligami.
Namun, tambah Cholil menjelaskan, yang dihukumi sunah adalah nikahnya, bukan jumlah perempuan yang dinikahi.
“Soal tak senang poligami silakan, tapi mengatakan poligami tak ada dalam ajaran Islam itu jahl murakkab, bodoh paralel,” kata Cholil.
Cholil mengingatkan pihak-pihak yang tak memahami ajaran Islam agar tidak sembarangan berbicara atau menyinggung Islam, terlebih demi kepentingan politik.
“Tanda akhir zaman itu orang bodoh memberi fatwa dan orang ruwaibidhah (dungu) bicara masalah-masalah besar keislaman dan kebangsaan,” katanya.
Cholil mengaku jengkel bahwa masih saja ada pihak yang mengotak-atik ajaran Islam untuk kepentingan sendiri, lebih-lebih pihak itu sama sekali tak mengerti ajaran Islam.
“Habis kata-kata saya saking jengkelnya. PSI dan Komnas Perempuan itu kok hanya cari ribut, bukan menyelesaikan urusan bangsa ini,” katanya.
Ant.
Artikel ini ditulis oleh:
Teuku Wildan