Jakarta, Aktual.com — Belum terlihatnya kesiapan sejumlah sektor yang ada dalam menghadapi masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) menjadi ancaman serius bagi rakyat di Indonesia.
“Karena itu menurut Gerindra, perlu dipikirkan (agar) pemerintah untuk tidak meneruskan komitmen ini dengan tidak masuk dulu dalam MEA,” kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Gerindra, Ahmad Muzani, di Jakarta, Rabu (30/12).
Sektor yang belum siap itu diantaranya
bidang tenaga kerja, pendidikan, ekonomi kreatif, hingga perbankan.
Menurut Muzani, dengan tidak mengurangi komitmen yang disepakati di ASEAN, rasanya Indonesia perlu mempersiapkan diri sebelum masuk dalam MEA sehingga yakin betul-betul siap.
Hal ini terlepas dari adanya keuntungan yang didapat Indonesia dengan masuknya MEA. Misalnya, berkompetisi lebih besar dengan produk negara ASEAN, tetapi hanya untuk jangka pendek.
“Kita akan sangat berat karena kita tidak persiapkan diri masuki pasar bebas ASEAN di semua sektor. Sekarang saja kita sudah mulai kewalahan dengan produk Cina yang masuk, hampir di semua sektor kita kewalahan. Apalagi sektor lain membanjiri Indonesia, pertanian kita sudah kalah,”
“Sekali lagi pemerintah harus mengambil langkah mundur untuk tidak masuk dalam MEA meskipun kelihatannya adalah keputusan yang tidak komitmen, tetapi sebagai bagian dari persiapan ke dalam, sebaiknya pemerintah melakukan persiapan lebih dulu memasuki tahapannya kesana agar siap berkompetisi,” kata dia.
Artikel ini ditulis oleh:
Novrizal Sikumbang