Jakarta, Aktual.com – Pemerintah benar-benar merasa gelisah atas penyaluran subsidi LPG 3 Kg yang dinilai tidak tepat sasaran dan semakin membebankan keuangan negara, hal ini yang dikemukakan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan.

Sementara pihaknya telah mewacanakan akan mengalihkah subsidi ini kedalam Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), dengan begitu para penerima manfaat akan berkurang signifikan dan subsidi LPG diperkirakan akan lebih efektif.

“Mengenai subsidi LPG, ini suatu tantangan dan ketakutan yang luar biasa, karena distribusinya tidak tepat sasaran kepada yang berhak menerima. Subsidi tapi juga bisa diakses oleh orang yang tidak berhak,” tutur Jonan ditulis Selasa (11/7)

Dia memaparkan bahwa realisasi semester I tahun 2017 sudah mencapai 3.096 juta ton dari volume APBN sebesar 7.089 juta ton. Sedangkan pada asumsi makro untuk APBN-P direvisi menjadi 6.5 juta ton.

Kemudian asumsi makro untuk APBN 2018 telah ditetapkan volume subsidi LPG 3 Kg berkisar 6.952 juta ton hingga 7.004 juta ton.

“Ini tantangannya subsidi ini subsidi telanjang. Jadi berapapun harga dunia kemudian dikurangi harga eceran yang 3 Kg itu, sisanya akan dibayar oleh pemerintah,” tukas Jonan.
Pewarta : Dadangsah Dapunta

Artikel ini ditulis oleh:

Bawaan Situs