Jakarta, Aktual.com – Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin memberikan klarifikasi mengenai kehadirannya dalam acara ulang tahun Aliansi Jurnalis Independen (AJI) ke 22 pada Kamis 25 Agustus 2016 lalu. Acara yang belakangan mengundang kontroversi karena Menag dianggap mendukung Lesbian, Gay, Bisexsual dan Transgender (LGBT).
Dalam acara HUT AJI ke-22, Forum Lesbian, Gay, Bisexual, Transgender, Intersex, Queer Indonesia (LGBTIQ Indonesia) merupakan salah satu penerima Penghargaan Suardi Tasrif Award. Mereka diganjar penghargaan tersebut karena dianggap telah menyuarakan kebebadan berekspresi kaum minoritas di Indonesia.
Kehadiran Menag, disampaikan hanya untuk memberikan orasi kebudayaan. Lukman mengaku tidak tahu-menahu soal penghargaan yang diberikan kepada LGBTIQ Indonesia tersebut.
Berikut klarifikasi Lukman dalam keterangan tertulisnya yang diterima, Selasa (30/8).
Saya diminta menyampaikan orasi kebudayaan dlm ultah Aliansi Jurnalis Independen (AJI) ke-22. Ternyata dalam acara itu juga diberikan tiga award, Tasrif Award utk kategori lembaga/komunitas yang paling gigih memperjuangkan hak-haknya.
Udin Award untuk wartawan yang paling gigih dengan liputan atau kehormatan profesinya, dan SK Trimurti Award untuk perempuan yang gunakan media untuk berjuang.
Saya dan semua hadirin tak ada yang tahu siapa yang akan mendapatkan award di masing-masing kategori itu, sampai diumumkan pada malam itu.
Ternyata yang menjadi pemenang untuk memperoleh Tasrif Award adalah Komunitas LGBTIQ dan IPT. Saya tentu tak bisa intervensi apapun terhadap penetapan award yang masing-masing dilakukan oleh tim penilai tersendiri.
Saya menyampaikan orasi sama sekali tak menyinggung para pemenang award tersebut. Isi orasi saya justru mengingatkan media agar bersifat obyektif dan mengacu pada konstitusi NKRI yang masyarakatnya beragama dan beragam.
Demikian penjelasan saya. Marilah berlindung kepada Allah SWT dari perbuatan zalim dan fitnah.(Soemitro)
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid