Jakarta, Aktual.com — Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) bersama dengan Komando Pasukan Khusus melakukan diplomasi hijau dengan memberikan 50.000 bibit pohon kepada pemerintah Republic Democratic Timor Leste.
“Penyerahan bibit ini merupakan bentuk dari soft diplomasi kedua negara. Diplomasi melalui penanaman pohon ini menjadi instrumen alternatif yang cukup baik selain pendidikan dan teknologi,” kata Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya, usai penyerahan bibit pohon tersebut di kebon bibit, Distrik Liquica, Maubara, Timor Leste.
Menurut dia, dengan menanam pohon bersama dan saling memberikan perlindungan lingkungan bisa mencairkan suasana dan ini sangat efektif, apalagi ini dirintis dengan baik oleh Kopassus.
Pemberian berbagai jenis bibit pohon ini merupakan bagian dari pembahasan Rancangan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) lintas negara dan realisasi program yang telah dicanangkan sebelumnya oleh Kopassus, yaitu Hijau untuk Timor Leste (Green for Timor Leste).
Menurut Siti, DAS adalah wilayah daratan yang berfungsi menampung dan mengalirkan air yang keberadaannya bisa lintas wilayah administrasi, baik lintas kabupaten/kota, provinsi, maupun lintas negara.
Namun, kompleksitas permasalahan dalam pengelolaan DAS, khususnya DAS lintas negara tidak bisa diselesaikan oleh hanya satu negara yang berada di hulu atau hilir saja, tetapi harus bersifat bilateral.
Saat ini, lahan kritis di Indonesia luasnya sudah mencapai 24,3 juta hektare dimana 1.000.000 hektare di antaranya berada di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang berbatasan langsung dengan wilayah Timor Leste.
“Ada yang hulunya di Indonesia dan di Timor Leste. Oleh karena itu, DAS dalam satu hamparan yang sama diperlukan upaya rehabilitasi secara bersama-sama,” kata Siti.
Pada kesempatan itu, Indonesia menyerahkan bibit pohon sebanyak 50.000 batang yang telah dipersiapkan Kopassus melalui Paguyuban Budiasi. Adapun jenis pohon yang diberikan adalah sengon, trembesi, ketapang, sirsak, nangka, mahoni, dan cendana.
Anggota Parlemen Nasional Timor Leste Jorge Da Conciao Teme mengapresiasi pemberian bantuan 50.000 bibit pohon tersebut.
Jorge menuturkan bahwa program penghijauan di Timor Leste ini berawal ketika dirinya transit di Jakarta, dan melihat kebon bibit milik Paguyuban Budiasi yang dipelopori Danjen Kopassus Mayjen TNI Doni Monardo di Bogor, Jawa Barat.
“Saya melihat begitu banyak pohon dan saya sangat tertarik. Beliau (Doni) langsung menyambut baik dan saya meminta agar kapal yang ke Timor Leste selain membawa barang juga pohon. Kita hijaukan Timor Leste seperti Denpasar, Bali,” ujarnya.
Pohon Rekonsiliasi Keinginan untuk menghijaukan Timor Leste, kata Jorge, juga disampaikan saat pertemuan dewan menteri dan disambut baik Xanana Gusmao.
“Ini adalah tanda persaudaraan dan keakraban kita. Tentu saja ini rekonsiliasi melalui program penghijauan. Kita namakan itu pohon-pohon perdamaian atau pohon rekonsiliasi,” ucapnya.
Hal itu dilanjutkan dengan kehadiran sejumlah veteran dan sejumlah pejabat tinggi pemerintahan Timor Leste pada peringatan HUT Kopassus di Cijantung, beberapa waktu lalu.
“Bersama para veteran dan teman-teman dari Timor Leste kita berjabat tangan dan bernostalgia, ini jadi bukti pohon itu sebagai jalan rekonsiliasi,” kata Jorge.
Sementara itu, pendiri Paguyuban Budiasi Mayjen TNI Doni Monardo menyatakan siap memberikan bantuan jika ada permintaan resmi dari pemerintah Timor Leste.
“Kalau ada permintaan resmi dan LHK menugaskan, kami siap membantu,” ucapnya.
Artikel ini ditulis oleh: