Jakarta, Aktual.com – Presiden Joko Widodo selama satu periode kepemimpinannya memiliki concern yang sangat tinggi terhadap pengembangan sektor pertanian. Sekjen HKTI Mayor Jenderal (Purn) Bambang Budi Waluyo menjelaskan bahwa Jokowi gencar melakukan pembangunan infrastruktur selama empat tahun memimpin.
Concern Jokowi ini tercermin di dalam Nawacitanya dan terbukti dari peningkatan anggaran yang signifikan pada sektor pertanian. Peningkatan anggaran kedaulatan pangan mencapai 53,2%, dari anggaran tahun 2014 sebesar Rp67,3 triliun menjadi Rp103,1 triliun di tahun 2017. Oleh sebab itu memilih pendamping yang memahami pertanian menjadi langkah yang rasional sekaligus strategis bagi Jokowi.
Bambang mengatakan bahwa, kurun waktu lima sampai 10 tahun mendatang, krisis tentang energi termasuk masalah pertanian itu membutuhkan orang-orang yang memahami tentang tani, sehingga perlu meningkatkan atau menguatkan masalah pertanian ke depan.
“Di satu sisi Pak Jokowi meningkatkan infrastruktur itu sangat bagus sekali, baru 5 tahun sudah membangun, yang luar Jawa tidak pernah disentuh, sekarang disentuh Pak Jokowi, pembangunan infrastruktur itu. Sedangkan Pak Moeldoko sendiri membangun tentang petani dan pertanian,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin (30/7).
Selain sektor pertanian dan pembangunan infrastruktur, Indonesia juga membutuhkan sosok pemimpin yang memahami soal pertahanan keamanan. Bambang menyebut, kemampuan Moeldoko dalam hal ini tak perlu diragukan, karena mantan Panglima TNI itu memiliki segudang prestasi di militer.
“Misalnya Pak Jokowi ambil Pak Moeldoko sebagai wapres, sangat tepat sekali. Kalau kita melihat soal hakekat ancaman dari luar dan dalam negeri, tentunya membutuhkan figur yang memahami betul tentang pertahanan dan keamanan,” ungkapnya.
Artikel ini ditulis oleh: