Jakarta, Aktual.com — Ratusan massa Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Penyelamat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menolak pencalonan Mayjen TNI Purnawirawan Hendardji Soepandji sebagai calon pimpinan KPK. Hendardji diketahui masuk dalam 48 peserta yang lolos dan masuk seleksi tahap ke-III.
Menggelar aksi di Bundaran HI dan Istana Negara, Selasa (28/7), massa menyebut Hendardji sebagai calon yang tidak layak menduduki Kuningan, Kantor KPK. Sebab Hendardji dianggap mahasiswa dan pemuda minim prestasi di bidang pemberantasan tindak pidana korupsi.
“Hendardji minim prestasi dalam pemberantasan korupsi, terutama ketika beliau menjadi Komandan Pusat Polisi Militer TNI,” tegas koordinator aksi, Samheru, dalam orasinya.
KPK ke depan, menurutnya harus lebih trengginas dalam menggilas pelaku kejahatan korupsi. Terlebih tindakan melawan hukum kian canggih dalam mengelabui aparat penegak hukum. Sejalan itu pula dibutuhkan unsur pimpinan yang berani dan mampu menjalankannya dengan baik.
Aspek usia dan kesehatan calon pimpinan KPK menjadi hal wajib yang perlu ditekankan. Dengan begitu KPK mendatang bisa bekerja secara maksimal.
“Kami meminta Pansel untuk tidak meloloskan Mayjend TNI Purnawirawan Hendardji Soepandji karena usia beliau sudah tidak produktif untuk membongkar kasus-kasus korupsi di Indonesia,” jelas Samheru.
“Kami juga meminta kepada Presiden Jokowi dan DPR untuk tidak memilih Hendardji Soepandji. Jangan sampai harapan besar rakyat Indonesia terhadap pemberantasan korupsi ke depan terganggu karena salah pilih dalam proses seleksi,” tambahnya.
Capim KPK diketahui tengah mengikuti tes tahap ketiga selama dua hari, 27-28 Juli. Hari pertama, capim mengikuti psikotes dan Bahasa Inggris. Adapun hari kedua capim mengikuti simulasi, leadherless group discussion (LGD), wawancara dan presentasi.
Dalam seleksi tahap ini, Pansel KPK mengukur potensi kecerdasan, cara kerja, potensi kerja, hubungan sosial, kepribadian, integritas, kompetensi manajerial serta kompetensi inti capim sesuai dengan kebutuhan.
Artikel ini ditulis oleh: