Jakarta, Aktual.com — Menteri BUMN Rini Soemarno dinilai sebagai salah satu Menteri di bidang ekonomi yang layak untuk dicopot jabatan. Pasalnya, Rini adalah salah satu Menteri yang tidak mampu menjalankan program nawa cita yang diusung oleh Jokowi sendiri.

“Iya (Menteri Rini), itu salah satu Menteri yang paling disorot kan, karena hari ini kita belum lihat apa program BUMN yang akan menggenjot pendapatan dan pelayanan publik,” kata Pakar Hukum Tata Negara Masnur Marzuki saat berbincang dengan Aktual di Jakarta, Selasa (7/7).

Menurutnya, Rini hingga saat ini masih belum mampu mensinergikan antara profit dan pelayanan publik suatu perusahaan plat merah.

“Mensinergikan antara jenis profitnya dengan pelayanan publiknya, kan BUMN harus kombinasikan dua hal itu. Sehingga saya pikir sah-sah saja jika ada tuntutan reshuffle,” tegasnya.

Ia menjelaskan, jika dilihat dari evaluasi enam bulan pertama, publik masih belum melihat hasil kerja positif dari Rini Sormarno serta tim ekonomi Jokowi, bahkan tim ekonomi ini juga dinilai terbukti tidak mampu mengemban program nawacita yang dicanangkan Jokowi.

“Yang ada hari ini kebutuhan pokok naik, BBM naik, listrik naik, gas naik, itu yang dibaca oleh publik. Ditambah dolar kemudian makin perkasa sementara rupiah terpuruk,” jelasnya.

Maka dari itu, lanjutnya, hal tersebut telah membuat publik menilai secara umum tim ekonomi Jokowi belum mampu menjalankan program nawacita itu, sehingga sah-sah saja jika memang mencuat isu perombakan kabinet ini.

“Kalau mau direshuffle toh itu hak prerogatif presiden. Tergantung dia,” tutupnya.

Artikel ini ditulis oleh: