Bandung, Aktual.com – Mahasiswa dari berbagai elemen, fakultas dan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Padjadjaran (Unpad) yang mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Peduli Universitas Padjajaran (Ampun) menuntut pemilihan Rektor Unpad yang baru dipercepat.
Tuntutan itu disampaikan melalui aksi unjuk rasa di Kampus Unpad Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Rabu (12/12). Terlebih, pemilihan rektor (pilrek) Unpad untuk periode 2019-2024 ini dinilai massa aksi molor.
“Menurut Menristekdikti, diundurnya pilrek ini dikarenakan terjadinya maladministrasi,” kata Oman selaku koordinator aksi dalam keterangannya di Kampus Unpad, Jawa Barat.
Akibat enam bulan tanpa kejelasan, Ampun menuntut Majelis Wali Amanat (MWA) dan panitia Pilrek Unpad, menetapkan rektor Unpad terpilih paling lambat 20 Desember 2018, karena setelah tanggal tersebut merupakan status quo civitas akademika.
Ampun pun menuntut MWA dan Panitia Pilrek menjalankan proses pemilihan secara baik dan profesional tanpa kepentingan. Terlebih, dia mengaku bahwa kegiatan dilakukan tanpa diboncengi kepentingan apapun. Jelas yang dinginkan adalah sebuah hasil dimana pimpinan tertinggi akademik di Universitas Padjajaran dapat segera terpilih.
“Kami tidak ada kepentingan atau menuding pihak lain, kami hanya ingin Pilrek ini segera terpilih siapa rektor kami dan kapan diresmikan,” kata dia.
“Rektor sebelumnya akan habis masa jabatan pada 13 April 2018, maka dari itu tiga bulan sebelumnya yaitu 13 Januari 2018 rektor baru sudah ditetapkan,” ujar dia menegaskan.
Sementara itu, dari pihak MWA, Profesor Eri mengatakan lambannya pemilihan rektor di Unpad ini akibat ketidak seriusan Ketua MWA untuk menuntaskan Pilrek tersebut.
“Pangkal ujung masalah ini ada di Ketua MWA, beliau tidak serius menyelesaikan permasalahan ini,” ujar Eri saat dihubungi.
Dirinya pun meminta kepada pengurus MWA lainnya agar meminta sang pimpinan dapat bertindak tegas, lugas dan cepat agar permasalahan Pilrek Unpad ini dapat segera menemui titik terang.
“Semua harus bersatu, Pilrek ini harus segera mendapatkan ujung titik terang, jangan terlalu lama berdilema karena akan menjatuhkan citra baik universitas,” ujar dia.
(Wisnu)