Bandarlampung, aktual.com – Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandarlampung Edwin Rusli menyebutkan sepanjang Januari 2019 terdapat 30 kasus warga terkena penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) tersebar di beberapa kecamatan se-Kota Bandarlampung.
Menurut Edwin, di Bandarlampung, Jumat (25/1), ada peningkatan kasus DBD pada bulan ini, yaitu 30 warga terkena DBD, namun sudah teratasi.
Ia mengatakan untuk menekan penyebaran penyakit yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti ini, pihak Dinkes Bandarlampung sudah menyebarkan juru pemantau jentik (jumantik), bubuk abate, dan fogging focus (pengasapan terfokus) kepada masyarakat.
Sehubungan itu, Dinkes Bandarlampung melalui kader-kader dan juga petugas di lapangan mengajak seluruh warga Kota Bandarlampung melakukan mencegah demam berdarah digunakan Program 3M (Menguras, Menutup, dan Mengubur) untuk membersihkan lingkungan sekitar dari genangan air tempat nyamuk berkembang biak, mengingat intensitas hujan yang sedang tinggi pada awal tahun ini.
Edwin menyatakan meskipun terdapat 30 kasus DBD, di Kota Bandarlampung masih dalam kondisi aman dan belum memasuki kategori Kejadian Luar Biasa (KLB) DBD.
Terkait dengan masalah DBD, pihak Dinkes Bandarlampung selalu siap siaga untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat mengenai gejala-gejalanya, agar masyarakat juga ikut waspada dan bisa cepat menanggapinya.
“Belum ada sampai memakan korban jiwa, dan saya harap jangan sampai itu terjadi,” ujarnya lagi.
Ia juga menyatakan bahwa sebagian warga Kota Bandarlampung sudah ada yang meminta wilayahnya untuk difogging focus, dan apabila ada warga yang terjangkit dan kemudian rumah sakit setempat memberikan surat rekomendasi penanganan kepada pasien, hari itu juga akan dilakukan tindakan pencegahan dengan melakukan fogging dan tindakan lainnya.
Ant.
Artikel ini ditulis oleh:
Zaenal Arifin