Konseling bagi ibu hamil kata dia, dilakukan pada saat kunjungan atau pemeriksaan hamil pertama minimal satu kali selama ibu hamil kecuali ibu yang beresiko tertular HIV yang mengharuskan dilakukan pemeriksaan rutin HIV.

“Layanan konseling HIV ibu hamil tersedia di seluruh pelayanan kesehatan termasuk 12 Puskesmas, tiga rumah sakit, Pustu dan di layanan bidan praktek yang ada di desa,” katanya.

Jika diketahui adanya HIV pada ibu hamil kata dia, petugas kesehatan akan memberikan obat antiretrovirol (ARV) yang diminum seumur hidup guna menurunkan “Dengan cara minum obat ARV itu secara rutin seumur hidup diharapkan mampu menurunkan muatan virus “Viral Load” sehingga meningkatkan kualitas hidup yang bersangkutan,” jelasnya.

Menurutnya, proses melahirkan bagi ibu yang diketahui positif HIV akan dilakukan operasi “Secsio Caiesar” (SC) untuk menurunkan resiko menularnya HIV pada bayinya.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Nebby