Cianjur, aktual.com – Dinas Kesehatan (Dinkes) Cianjur, Jawa Barat, menggalakkan pembentukan satu juru pemantau jentik (Jumantik) untuk satu rumah guna mencegah penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD) yang disebabkan nyamuk Aedes Aegypti terutama pada saat musim penghujan.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Cianjur, dr Neneng Efa Fatimah di Cianjur Senin (11/11), mengatakan selama ketika musim penghujan banyak air tergenang yang berpotensi dijadikan tempat nyamuk berkembang biak sehingga tiap rumah harus dipantau keberadaan jentik nyamuknya.
“Wilayah yang rawan terjadi DBD yaitu di wilayah kota dan di Kecamatan Sukaluyu dan Bojongpicung,” katanya.
Sebelumnya ungkap dia, wilayah perkotaan Cianjur dan Kecamatan Karangtengah masuk sebagai wilayah endemis DBD karena wilayahnya padat penduduk, namun saat ini meluas ke sejumlah kecamatan lain seperti Bojongpicung dan Sukaluyu.
“Untuk mencegah terjadinya DBD, kami menggalakkan gerakan membersihkan tempat penampungan air yang dapat dijadikan tempat berkembang biak jentik nyamuk,” katanya.
Bahkan pihaknya terus membentuk kader jumantik di setiap daerah, dilanjutkan dengan program satu rumah satu jumantik. “Kader sudah ada, nanti mereka yang membentuk jumantik di setiap rumah,” katanya.
Pemeriksaan jentik tutur dia, harus rutin dan seharusnya dilakukan setiap penghuni rumah. Bahkan pihaknya akan melibatkan puskesmas dalam pembinaan ke kader dan jumantik di setiap rumah.
“Puskesmas akan melakukan pemberdayaan dan pembinaan kesehatan terhadap warga. Program jumantik akan diujicoba di wilayah perkotaan, meskipun di setiap wilayah akan dibentuk stimulan melalui kader jumantik,” katanya.
Pihaknya juga akan melakukan upaya untuk mencegah penyakit lainnya seperti diare pada saat musim penghujan karena untuk mencegah penyakit tersebut perlu dilakukan peningkatan kesadaran warga untuk menjalankan pola hidup bersih dan sehat. [Eko Priyanto]
Artikel ini ditulis oleh:
Zaenal Arifin