Kepala Dinkes Kota Depok, Novarita. (Foto : Diskominfo)
Kepala Dinkes Kota Depok, Novarita. (Foto : Diskominfo)

Depok, aktual.com – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok mengambil serum darah siswa dan guru terduga Hepatitis A di SMPN 20 Depok untuk mengetahui lebih jelas indikasi penyakit yang dialami.

Menurut Kepala Dinkes Kota Depok, Novarita di Depok, Kamis, pengambilan serum darah tersebut sudah dilakukan pada Senin (18/11). Siswa dan guru di SMPN 20 Depok itu mengeluh demam, nyeri ulu hati, pusing, dan kencing berwana kuning pekat.

“Sudah kami lakukan bersama tenaga kesehatan untuk pengambilan serum darah siswa dan guru yang mengalami gangguan kesehatan tersebut,” katanya.

Dikatakannya, seluruh serum darah dan sampel yang diambil akan dikirimkan ke Balai Laboratorium Kesehatan (BLK) Provinsi Jawa Barat (Jabar). Selanjutnya, Dinkes Depok akan menunggu hasil untuk mengetahui lebih lanjut.

“Saat ini kami masih menunggu hasil dari BLK Provinsi Jawa Barat. Karena seluruh sampel yang diambil dikirimkan langsung ke sana,” katanya.

Pihaknya juga mengambil rectal swab penjamah makanan. Selain itu juga dilakukan pengambilan sampel air bersih dan air minum di sekitar lokasi sekolah.

Kini sedang dilakukan penyuluhan terkait perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) ke orangtua murid di SMPN 20 Depok. Ke depan diharapkan semua warga sekolah dapat menerapkan pola hidup bersih untuk meningkatkan status kesehatan.

Sebanyak 40 siswa SMP Negeri 20 Kota Depok Jawa Barat, dan tiga guru terserang penyakit hepatitis A dalam seminggu terakhir ini.

“Sekolah tidak kami liburkan, kami sudah melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Depok untuk menangani masalah tersebut,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok Muhammad Thamrin.

Saat ini, kata dia, Dinas Kesehatan sedang mempelajari penyebab mewabahnya penyakit hepatitis A ke murid-murid dan guru SMPN 20 tersebut.

Thamrin menyatakan prihatin dengan kondisi yang menimpa para pelajar dan guru yang terjangkit Hepatitis A dalam sepekan terakhir tersebut.

Untuk itu ia mengajak para siswa untuk menjaga kesehatan makannya dengan tidak melakukan jajan di sembarang tempat. [Eko Priyanto]

Artikel ini ditulis oleh:

Zaenal Arifin