Jember, Aktual.com – Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemkab Jember Rabu (7/12) menggelar sosialisasi Pengendalian PTM (Penyakit Tidak Menular). Pengendalian PTM di Indonesia semakin digalakkan seiring bertambahnya jumlah kasus dan dampak yang ditimbulkan PTM. Upaya-upaya promotif, preventif, deteksi dini, pengobatan, paliatif dan rehabilitatif diintegrasikan dalam konsep Pelayanan Terpadu Penyakit Tidak Menular (PANDU PTM) yang merupakan program unggulan Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular.
PANDU PTM merupakan suatu pendekatan faktor risiko PTM untuk deteksi dini dan pemantauan faktor risiko PTM terintegrasi yang dilaksanakan melalui kegiatan Posbindu PTM di masyarakat, pelayanan hipertensi dan diabetes ter integrasi, serta layanan khusus PTM lainnya di Puskesmas.
Dinas Kesehatan Kabupaten Jember mendapatkan kunjungan dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur seksi P2PTM dan Keswa. Kunjungan ini dalam rangka Sosialisasi Pelaksanaan PANDU PTM di wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Jember dengan jumlah 50 Puskesmas.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jember, dr. Lilik Lailiyah mengucapkan terima kasih atas kerja keras semua petugas Puskesmas yang sudah melaksanakan seluruh Program secara maksimal, dari Sosialisasi ini diharapan 50 Puskesmas di Kabupaten Jember dapat aktif melaksanakan PANDU PTM.
“Harapan dari sosialisasi ini adalah dapat menjadi pendorong, penguatan pencapaian indikator Pelayanan Terpadu (PANDU) PTM di semua Puskesmas Se-Kabupaten Jember,” ungkapnya.
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur melihat pelaksanaan PANDU PTM di Kabupaten Jember yang sudah dilakukan meliputi pelayanan Kesehatan usia produktif, pelayanan hipertensi dan diabetes melitus terintegrasi, pemeriksaan IVA/SADANIS serta deteksi dini Gangguan Indera Fungsional namun untuk deteksi dini PJPD (Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah) melalui carta prediksi belum dilakukan sepenuhnya.
Maksud dan Tujuan kegiatan ini adalah agar Melalui Pelayanan Terpadu PTM diharapkan faktor risiko yang sudah terdeteksi dikelola secara terintegrasi dengan program-program yang sudah berjalan di puskesmas. Dengan demikian puskesmas mampu melakukan upaya pencegahan dan pengendalian terpadu PTM demi terwujudnya peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
(Aminudin Azis)
Artikel ini ditulis oleh:
Aminuddin Aziz