Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung Reihana

Bandarlampung, aktual.com – Dinas Kesehatan Provinsi Lampung mengaku bahwa pihaknya masih kekurangan alat pelindung diri (APD) lengkap dalam penanganan COVID-19.

“Kalau APD lengkap kita sudah tidak ada, jadi bila ada yang memerlukan APD dan dalam kondisi mendesak, kami selalu pinjam dengan Rumah Sakit Abdul Moeloekkarena, di sini yang paling banyak kita kasih bantuannya,” kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, Reihana, di Bandarlampung, Minggu [05/4].

Dia menuturkan bahwa sebenarnya masing-masing rumah sakit yang ditunjuk sebagai rujukan COVID-19, baik itu oleh Pemerintah Pusat maupun Gubernur Lampung, telah diberikan APD yang berasal dari sumbangan pengusaha maupun Kementerian Kesehatan dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana.

“Beberapa waktu lalu kita dapat bantuan 60 APD lengkap dari pengusaha Lampung, lalu 20 APD lengkap dan 50 tidak lengkap dari Kemenkes serta 2.000 dari BNPB semua sudah kita salurkan, memang RSUDAM kita lebihkan karena di sini rujukan utamanya,” jelasnya.

Namun, lanjutnya, untuk mengatasi kekurangan APD bagi tenaga medis di Kabupaten/Kota, Pemprov Lampung sudah memesan sebanyak 5.000 APD yang menggunakan Anggaran Belanja dan Pendapatan Daerah (APBD).

“Kita sudah memesan barang tersebut dan mentransfer sejumlah uang agar APD cepat dikirim, namun masalahnya kita harus tetap menunggu giliran karena saat ini semua daerah juga memesan barang yang sama untuk tenaga medis mereka,” kata dia.

Dia mengungkapkan bahwa pihaknya bukan tidak memikirkan keamanan ujung tombaknya, terutama tenaga medis yang berada di pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) dalam kasus ini.

“Saat ini yang menjual APD lengkap sangat terbatas, itu kendala kita, ada yang menawarkan tapi hanya baju saja atau barang lainnya. Saya katakan tidak, kami ingin APD lengkap, karena akan sulit lagi mencarinya kalau diangsur. Oleh karena itu, kita harus sabar dan menunggu giliran mendapatkannya,” kata dia.

Reihana meminta kepada rumah sakit daerah yang telah diberikan bantuan APD untuk bijak dalam membagikannya ke puskesmas setempat karena tidak semua orang yang diperiksa ke sana merupakan pasien positif COVID-19.

Artikel ini ditulis oleh:

Eko Priyanto