Jakarta, Aktual.co — Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, mengimbau masyarakat di daerah setempat untuk mewaspadai ancaman berbagai penyakit yang biasa timbul pada musim hujan seperti sekarang ini.

“Untuk mewaspadai ancaman berbagai jenis penyakit pada musim hujan sekarang ini, salah satu cara yang efektif, yakni dengan berperilaku hidup bersih dan sehat,” kata Kepala Dinas Kesehatan Musi Banyauisin dr. Sriwijayani di Sekayu, Rabu (28/1).

Menurut dia, dengan berperilaku hidup bersih dan sehat, lingkungan tempat tinggal dan aktivitas lainnya yang biasa menjadi tempat genangan air hujan dan sebagai sumber penyakit menjadi perhatian utama untuk dibersihkan.

Sejumlah penyakit yang perlu diwaspadai pada musim hujan, kata dia, seperti diare dan demam berdarah dengue (DBD), dengan lingkungan bersih dapat dicegah terbentuknya sarang nyamuk penyebab DBD dan tercemarnya sumber air untuk kebutuhan hidup sehari-hari penyebab diare.

Untuk memotivasi masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat, pihaknya pada tahun 2015 akan menggelar kembali lomba Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) tingkat kabupaten.

Dalam lomba tersebut, masyarakat yang tinggal di desa binaan dinilai melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari sesuai dengan indikator PHBS.

Indikator PHBS yang diharapkan dapat dijalankan masyarakat dalam kehidupan rumah tangga, antara lain mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, menggunakan air bersih, harus menggunakan jamban sehat, memberantas jentik di rumah, makan sayur dan buah setiap hari, dan melakukan aktivitas fisik setiap hari.

Perilaku hidup bersih dan sehat merupakan sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, yang menjadikan seseorang atau keluarga dapat menolong diri sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat.

Dokter Sriwijayani menegaskan bahwa perilaku hidup bersih dan sehat merupakan salah satu pilar utama dalam Indonesia Sehat serta merupakan salah satu strategi untuk mengurangi beban negara dan masyarakat terhadap pembiayaan kesehatan.

Artikel ini ditulis oleh: