Foto : Ilustrasi Nelayan
Foto : Ilustrasi Nelayan

Mataram, aktual.com – Dinas Kesehatan Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, telah menyiapkan sistem pelayanan kesehatan bagi nelayan Pondok Perasi yang direlokasi ke Bintaro sebagai dampak dari rencana eksekusi lahan.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram dr H Usman Hadi di Mataram Kamis mengatakan sistem pelayanan yang akan diberikan kepada 83 kepala keluarga (KK) atau 273 jiwa warga Pondok Perasi adalah dengan kunjungan petugas menggunakan kendaraan Puskesmas keliling.

“Setiap hari, akan ada petugas dari Puskesmas Ampenan datang dan memeriksa kesehatan warga yang tinggal di tenda maupun di huninan sementara, terutama untuk ibu hamil, anak-anak dan lansia,” katanya.

Apabila dibutuhkan mendapatkan pelayanan lebih lanjut, petugas akan memberikan rujukan ke pusksesmas. Namun, demikian Dinkes berharap masyarakat bisa proaktif memeriksakan kesehatannya langsung ke Puskesmas.

“Apalagi jarak ke Puskesmas Ampenan dengan lokasi relokasi tidak terlalu jauh,” katanya.

Usman mengatakan, untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi warga nelayan yang direlokasi tidak dengan membuka posko khusus di lokasi. Alasannya, pihaknya khawatir warga tidak dapat terlayani secara maksimal.

“Kalau kita buka posko, pelayanan tidak memenuhi syarat dan kasian pasiennya. Karena itulah, kami gunakan sistem kunjungan dan tetap menyarankan warga bisa datang ke Puskesmas agar bisa terlayani maksimal dan sesuai standar,” katanya.

Menurutnya, untuk mengantisipasi warga terserang berbagai penyakit di lokasi relokasi, pemerintah kota sudah menyiapkan berbagai fasilitas pendukung. Diantaranya dengan membangun hunian sementara (huntara) dengan terlebih dahulu membuat lapaknya agar lantai lebih baik.

Selain itu, pemerintah kota juga telah menyediakan fasilitas mandi cuci kakus (MCK) serta air bersih. “Dengan fasilitas itu, harapan kita bisa meminimalisir warga yang sakit,” katanya. (Eko Priyanto)

Artikel ini ditulis oleh:

Zaenal Arifin