Jakarta, Aktual.com — Sekretaris pribadi Ketua DPR RI Setya Novanto, Dina, diperiksa penyidik Kejaksaan Agung pada Senin (14/12) lalu. Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Arminsyah mengatakan pemanggilan Dina untuk dimintai keterangan dan kelengkapan alat bukti.
Salah satu yang digali penyidik adalah terkait inisiator pertemuan Presdir PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin, Ketua DPR RI Setya Novanto dan pengusaha M Reza Chalid. Dan, dari keterangan Dina itu Arminsyah mengaku sudah mengetahui siapa inisiator pertemuan dimaksud.
Siapa sebenarnya inisiator pertemuan yang dibeberkan Menteri ESDM Sudirman Said di Mahkamah Kehormatan Dewan? Pagi ini, Dina mengungkapkannya.
“Saya dipanggil oleh Kejaksaan Agung sebagai saksi Pak Novanto, dan saya memenuhi panggilan tersebut,” kata Dina dalam wawancana di salah satu stasiun televisi swasta nasional kemarin, ditulis Rabu (16/12).
“Menurut catatan saya, bahwa (pertemuan) ketiganya merupakan permohonan dari PT Freeport,” lanjutnya.
Diungkapkan, pada pertemuan pertemuan pertama, asisten pribadi Maroef Sjamsoeddin beberapa kali menghubunginya. Komunikasi dari aspri Maroef ke Dina dilakukan untuk mencari waktu bertemu dengan Novanto.
Setelah disampaikan ke Novanto, akhirnya Novanto bersedia dan digelar pertemuan pertama pada tanggal 27 April 2015. Pertemuan berlangsung sekitar pukul 14.00 WIB di ruang kerja Novanto.
Setelah pertemuan pertama, turut Dina, aspri Maroef kembali menghubunginya. Berbeda dengan pertemuan pertama, pertemuan kedua pihak Maroef meminta Novanto yang datang ke job site Freeport di Timika. Hanya saja, karena kesibukannya Novanto tidak bisa menyanggupi pertemuan yang rencananya berlangsung selama 4 hari 3 malam tersebut.
“Setelah komunikasi akhirnya terjadi pertemuan tanggal 13 Mei 2015, di Ritz Carlton,” jelas Dina.
Seperti halnya pertemuan pertama dan kedua, Dina menyatakan pertemuan ketiga terjadi setelah dirinya dihubungi aspri Maroef. Pertemuan ketiga ini berlangsung di Ritz Carlton.
“Saya hanya sesuai permohonan, maka saya tanyakan ke Bapak apakah ada waktu dan pertemuannya bersifat informal, makanya dicarikan tempat,” demikian Dina.
Artikel ini ditulis oleh: