Jakarta, Aktual.com – Terdakwa kasus suap PLTU Riau-1, Idrus Marham menunjukkan sebuah buku hasil karyanya sendiri sesaat sebelum dirinya diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (16/11).

Buku itu berjudul “Membangun Ghirah Kajian Keislaman”. Mantan Menteri Sosial itu membuat buku itu setelah dirinya mengikuti kajian di Masjid At Taubah Guntur Jakarta.

“Jadi, di sana itu ada kajian saya buat buku itu,” ucap Idrus.

Tujuan dari dibuatnya buku itu, kata dia, untuk memotivasi diri menghadapi masalah dan juga petunjuk-petunjuk saat seseorang menghadapi masalah.

“Bagaimana sejatinya seorang yang menghadapi ujian, menghadapi perjalanan hidup, bagaimana sikap kita sebagai seorang Islam,” katanya.

Dalam penyidikan kasus suap proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Riau-1, KPK pada hari Jumat memeriksa Idrus dalam kapasitasnya sebagai tersangka.

“Hari ini saya diperiksa sebagai tersangka,” katanya.

Tersangka Idrus dan mantan Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Eni Maulani Saragih diduga menerima suap dari Johannes Budisutrisno Kotjo, pemegang saham Blakgold Natural Resources Limited senilai Rp4,75 miliar.

Kortjo sendiri saat ini dalam proses persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta atas kasus suap proyek PLTU Riau-1 itu.

Ant.

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan