Jakarta International Stadium (JIS) (Dok. Antara)

Jakarta, Aktual.com –  Sejumlah pihak sedang mempersiapkan Jakarta International Stadium (JIS) di Tanjung Priok, Jakarta Utara, menjadi lokasi Salat Idul Fitri 1443 Hijriah.

Awalnya, rencana tersebut tercetus pada 9 Maret saat Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Jakarta Utara Suwardi, Sekretaris Umum MUI Jakarta Utara Ali Fahmi bersama 13 perwakilan organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam Jakarta Utara lainnya berkunjung ke JIS.

Karena melihat kemegahan stadion berstandar internasional itu, disampaikan pula keinginan ormas Islam Jakarta Utara untuk dapat melaksanakan Shalat Idul Fitri di JIS.

Suwardi menyebutkan, sekitar 15 organisasi ikut merencanakan kegiatan itu. Selain Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jakarta Utara dan DMI Jakarta Utara, ada juga Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan Persatuan Islam (Persis).

Selanjutnya, Mathia’ul Anwar, Al Irsyad, Majelis Rasulullah, Forum Ulama Habaib (FUHAB), Muslimat Nahdlatul Ulama, Aisyiah Muhammadiyah, Al Washliyah, Badan Kontak Majelis Taklim dan Forum Komunikasi Majelis Taklim Jakarta Utara.

Untuk mewujudkan tersebut, MUI Jakarta Utara juga bersurat ke Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan agar dapat mengizinkan pelaksanaan Shalat Id tersebut dan menentukan tempat pelaksanaannya apakah di area lapangan utama ataupun di luar stadion.

Surat tersebut bernomor 03.023/MUI-JU/III/2022 Perihal Permohonan dan Usulan Shalat Idul Fitri 1443 Hijriah di JIS.

Sekretaris Umum MUI Jakarta Utara Ali Fahmi mengatakan, apabila rencana Shalat Id di JIS itu terealisasi, akan membawa kebaikan bagi JIS dan juga kebaikan bagi warga Jakarta.

Tak dapat dipungkiri, nantinya JIS dipandang telah ikut mewarnai secara positif kegiatan doa bersama mengharap keberkahan dari Allah SWT untuk Indonesia saat Idul Fitri 1 Syawal 1443 Hijriah.

Apalagi Idul Fitri bukan hanya dimaknai sebagai momentum kembalinya fitrah namun juga momentum kegembiraan seluruh umat.

Dikabulkan
Kegembiraan itu sudah terasa dengan kebijakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang mengabulkan permintaan masyarakat terhadap rencana pelaksanaan Shalat Idul Fitri 1443 Hijriah di JIS, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Ketua MUI Kota Administrasi Jakarta Utara, Ibnu Abidin menyampaikan bahwa surat permohonan tersebut sudah diterima dan dikabulkan oleh Gubernur Anies Baswedan.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga telah menentukan area luar JIS, yakni Ramp Barat sebagai lokasi Shalat Idul Fitri 1443 Hijriah mendatang. Soal kapasitas, dipastikan Ramp Barat JIS mampu menampung maksimal hingga 8.000 jamaah.

Sarana dan prasarana penunjang Shalat Idul Fitri pun tengah dipersiapkan seperti mimbar khatib, tempat wudhu, pintu masuk dan keluar, lokasi parkir, hingga pengaturan arus lalu lintas bagi jamaah.

“Kami juga menyiapkan lokasi shalat cadangan di Ramp Timur apabila antusias jamaah Shalat Idul Fitri di JIS tinggi,” ujarnya.

Kepala Biro Pendidikan Mental dan Spiritual (Dikmental) Sekretariat Daerah (Setda) DKI Jakarta Gunas Mahdianto membenarkan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana menjadikan JIS sebagai salah satu lokasi Shalat Idul Fitri 1443 Hijriah.

Dengan demikian, masyarakat ikut menikmati kebersamaan sekaligus mengenal salah satu ikon baru di Ibu Kota itu.

“Ada beragam kegiatan dengan tema Ramadhan di Jakarta #RayakanKebersamaan. Itu salah satunya,” imbuhnya.

Selain akan menjadi lokasi Shalat Id, Pemprov DKI juga berencana mengadakan Festival Malam Takbiran di JIS pada malam Lebaran.

Penjagaan
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Provinsi DKI Jakarta Arifin mengimbau jamaah menggunakan kendaraan umum apabila hendak mengikuti Shalat Idul Fitri 1443 Hijriah di JIS.

Imbauan ini disampaikan Arifin mengingat saat survei lokasi Shalat Idul Fitri 1443 Hijriah di JIS
pada Jumat (8/4), pihaknya melihat terbatasnya kapasitas lokasi parkir yang disediakan di area dalam JIS.

Tempat parkir di JIS hanya cukup untuk 500 mobil. Kapasitas lahan yang tersedia juga hanya cukup untuk memarkir sebanyak 1.200 kendaraan.

Untuk itu, jamaah Sholat Id di JIS diimbau menggunakan kendaraan umum yang tersedia ke JIS.

Kendaraan umum yang tersedia untuk saat ini antara lain Bus Rapid Transit TransJakarta
Koridor 12 Tanjung Priok-Pluit, rute JIS3 (JIS-Harmoni), Mikrolet M15 rute Kota-Tanjung Priok.

Jamaah pun diimbau untuk membawa perlengkapan shalat sendiri, mulai dari sajadah maupun kantong alas kaki.

Prokes
Protokol kesehatan (prokes) ketat pun wajib dijalankan seluruh jamaah sebagai upaya mencegah penularan pandemi virus corona (COVID-19).

Untuk pengamanan Shalat Id akan disiagakan 150 personel Satpol PP. Keberadaan mereka untuk memastikan kegiatan yang diperkirakan berlangsung 2 Mei nanti berlangsung sesuai rencana, terutama maksimal dalam penerapan protokol kesehatan.

Hingga saat ini, panitia tengah merumuskan alur masuk dan keluar jamaah agar tidak terjadi kepadatan arus lalu lintas, baik di luar area maupun area berwudhu menuju lokasi shalat.

QR Code pemindai aplikasi PeduliLindungi pun dipastikan akan tersedia di setiap pintu masuk bagi jamaah. Hingga kini pekerjaan pembangunan JIS belum sampai 100 persen. Saat ini perkembangan pembangunan baru mencapai 99 persen.

Untuk itu, sejumlah pekerjaan masih terus diselesaikan di antaranya penyelesaian atap buka tutup (retractable roof), pekerjaan lanskap serta perapihan material di sejumlah lokasi di stadion.

BUMD DKI Jakarta, PT Jakarta Propertindo (Jakpro) menargetkan pembangunan JIS
rampung dan siap dibuka pada April 2022..

Pembangunan stadion baru berstandar internasional itu hingga minggu ke-134 pada 8 April 2022, telah mencapai 99,18 persen.

JIS memiliki kapasitas hingga 82 ribu penonton, 52 boks korporat pada lantai 5 dan 6 yang tersebar di sisi timur dan barat stadion. JIS  dilengkapi empat ruang ganti pemain; satu untuk tuan rumah dan tiga untuk tim tamu.

Atapnya didesain buka-tutup (retractable roof) dan konsep bangunan ramah lingkungan dengan memaksimalkan sirkulasi udara dari fasad untuk meminimalkan penggunaan pendingin ruangan (AC).

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Nurman Abdul Rahman