Jakarta, Aktual.com — Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Rida Mulyana mengungkapkan bahwa esok, Sabtu (29/11), dirinya akan bertolak ke Perancis untuk menghadiri forum konferensi perubahan iklim yang akan dihelat pada 1 Desember 2015 mendatang.
Rida menjelaskan, dalam kesempatan itu, dirinya akan mencoba menjual produk sawit mandatory biodiesel yang sudah terbukti ramah lingkungan.
“Kemarin dibicarakan adalah sawit mandatori biodiesel. Ini menjadi perhatian dunia mandatori ini karena sampai saat ini di malaysia pun dengan hanya 7 persen campuran belum seluruh Malaysia. Sementara kita sudah mulai 20 persen. Dan ini cukup mencengangkan dunia,” kata Rida di Kantornya, Jumat (27/11).
Ia menambahkan, dalam kesempatan itu dirinya juga akan memaparkan bahwa produk sawit Indonesia tidak seburuk seperti apa yang diisukan.
“Seperti diketahui bahwa produk sawit kita baned (dilarang masuk eropa). Meskipun itu tidak jauh dari persaingan bisnis. Yang terjadi kan black campaign bahwa selama ini sawit merusak lingkungan. Nyatanya di Indonesia itu masih bisa diubah,” tambahnya.
Ia menjelaskan, di Indonesia limbah sawit yang tergolong tidak ramah lingkungan pun kini sudah bisa dimanfaatkan untuk sumber energi listrik.
“Limbah sawit yang berupa limbah cair (Pome) secara lingkungan jadi perhatian karena dari situ keluar gas metane secara teori lebih jahat dari CO2 kemudian kalau tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan pencemaran yang besar. Dan kita sudah melakukan pengolahan limbah itu menjadi listrik yang kemudian dialirkan ke masyarakat,” jelas dia.
“Yang tadinya harus bayar Rp4.000/Kwh itu hanya 8 jam hidupnya sehari, sekarang mereka hanya bayar Rp2.000/Kwh tapi listriknya 24 jam. Apa yang bisa kita lakukan adalah menarik investor sebanyak-banyaknya. Dengan begitu harus memperjelas aturan, dari bisnis bisa memberikan margin perekonomian yang bagus diantaranya dengan menyediakan tarif yang lebih bagus. Sehingga tahun 2016 kita bisa menarik investor diluar lelang,” tutup Rida.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka