Jakarta, Aktual.com — Direktur Jenderal Energi Baru dan Terbarukan (Dirjen EBTKE) Kementerian ESDM, Rida Mulyana menyayangkan Indonesia hingga saat ini masih belum juga mengembangkan nuklir sebagai sumber energi, padahal sudah banyak negara tetangga yang selangkah lebih di depan dalam pemanfaatan nuklir.

“Vietna‎m bangun, Malaysia bangun. Coba kita, termasuk 10 negara terbesar di dunia, tapi satu-satunya yang belum bangun PLTN,” kata Rida saat ditemui di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Senin (10/8).

Menurutnya, Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) dapat menjadi solusi dalam memberikan listrik kepada seluruh rakyat di Tanah Air.

“Pembangunan PLTN paling cepat 10 tahun. 10 tahun pun dipandang sesuatu yang ambisius. Dari saya, terutama menempatkan PLTN itu di meja untuk didiskusikan sama-sama itu jangan sampai setelah waktunya mepet kemudian baru membicarakannya. Padahal waktunya sudah telat,” ungkapnya.

Sementara itu, Menteri ESDM Sudirman Said justru menyatakan bahwa pemanfaatan nuklir untuk menjadi pembangkit listrik masih perlu dieksplorasi lagi. Pasalnya, fokus pembangunan energi yang dilakukan saat ini masih sesuai dengan Kebijakan Energi Nasional (KEN).

“Yaitu nuklir masih sebagai opsi yang harus dieksplore dan terlebih dahulu fokus kita di energi baru terbarukan,” kata Sudirman saat ditemui di tempat yang sama.

Meski begitu, ia menuturkan bahwa penelitian mengenai pemanfaatan nuklir sebagai sumber energi tetap harus terus dilakukan.

“Tetapi seperti usaha membangun keahlian, membangun research itu harus dilakukan,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh: