Jakarta, Aktual.com – Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ridwan Djamaluddin menyebutkan bahwa industri pertambangan menjadi penggerak utama pembangunan nasional di masa pandemi Covid-19 ini.
“Kami menyadari selama periode pandemi COVID-19 ini daerah-daerah yang tumbuh dengan basis industri pertambangan memperlihatkan pertumbuhan yang baik dan dapat terus menggerakkan perekonomian setempat,” ujarnya dalam puncak acara Hari Pertambangan dan Energi ke-76 yang dipantau di Jakarta, pada Kamis (30/9).
Pada 2020, Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM menghasilkan pendapatan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp34,6 triliun. Capaian itu 110 persen dari rencana semula, yaitu sekitar Rp31,41 triliun.
Penggunan aplikasi Elektronik Penerimaan Negara Bukan Pajak (e-PNBP) meningkatkan penerimaan sektor mineral dan batu bara. Hal ini tercermin dalam realisasi PNBP sektor mineral dan batu bara yang telah mencapai Rp33,57 triliun hingga paruh pertama 2021.
Capaian realisasi itu sudah mencapai 54,5 persen dari dari target PNBP mineral dan batu bara yang ditetapkan tahun ini sebesar Rp39,1 triliun.
Ridwan menyampaikan pihaknya ingin memperkuat hubungan antara pemerintah pusat dan daerah melalui perekat industri pertambangan.
“Kami ingin melibatkan masyarakat luas generasi muda, para mahasiswa, para aktivis lingkungan, para pelaku media sosial untuk secara bersama-sama memastikan bahwa industri ini berlangsung untuk jangka panjang juga sambil menjaga kelestarian lingkungan,” ujarnya.
Lebih lanjut Ridwan mengungkapkan bahwa pemerintah pusat mendukung kegiatan pemerintah daerah untuk menjadikan industri pertambangan menjadi sesuatu yang memajukan, menyejahterakan, dan menjamin keberlangsungannya hingga masa yang akan datang.
Artikel ini ditulis oleh:
Rizky Zulkarnain