Aisyah Gamawati, Dirjen Pengembangan Daerah Tertentu (PDTu) Kemendesa PDTT menambahkan, Festival Budaya Perdamaian tahun 2019 ini melibatkan unsur-unsur Kemendesa PDTT, kementerian atau lembaga lain, pemerintah daerah, pemerintah desa, dan organisasi atau kelompok masyarakat yang bertujuan untuk penguatan pranata adat pada lingkup daerah.
“Sumbawa menjadi salah satu daerah dari 24 daerah di Indonesia yang menjadi sasaran festival ini. Walaupun daerah ini terdiri dari berbagai suku, namun konflik tidak ada, karena masyarakat Sumbawa memiliki pranata adat. Pranata adat inilah yang akan kami dorong menjadi lembaga adat yang mampu menjadi arena tempat untuk menyelesaikan setiap persoalan yang terkait dengan masyarakat di tingkat bawah,” kata Aisyah Gamawati.
Sementara, Wakil Bupati Sumbawa, Mahmud Abdullah, mengatakan, Sumbawa merupakan miniatur Indonesia. Warga Sumbawa hidup di tengah-tengah perbedaan suku, agama, budaya.
Festival budaya ini bisa menjadi sarana masyarakat Sumbawa untuk bisa lebih saling mengenal dan mengetahui bagaimana cara menyelesaikan masalah yang terjadi di desa.
Artikel ini ditulis oleh: