Warga melakukan isi ulang pulsa listrik di salah satu perumahan, Jakarta, Rabu (6/1). PT PLN (Persero) berencana akan membebaskan biaya tambah daya listrik untuk pelanggan 450 dan 900 ke 1.300 Volt Ampere (VA) yang berlaku bagi pelanggan rumah tangga. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/foc/16.

Jakarta, Aktual.com — Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Jarman mengungkapkan bahwa pencabutan subsidi listrik pada 18 juta pelanggan rumah tangga direncakan dilakukan tahun ini.

Seperti diketahui bahwa jumlah pelanggan rumah tangga yang menerima subsidi saat ini mencapai 22 juta, namun hasil verifikasi Dirjen Ketenagalistrikan menafikan bahwa yang berhak menerima subsidi hanya 4 juta pelanggan saja. Sehingga pihaknya akan mencabut sebanyak 18 juta pelanggan yang menggunakan 900 volt ampere (VA).

“Hanya penerapan kapan. Tentu diharapkan tahun ini,” tuturnya saat menghadiri pelantikan Ketua Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) di Gedung Heritage KESDM, Jakarta, Senin (11/4).

Menurutnya, data berjumlah 18 juta pelanggan itu berasal dari Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan ( TNP2K), kemudian data tersebut dicocokkan dengan data pelanggan yang ada di PT PLN (persero).

Namun dia mengaku telah menyiapkan langkah antisipasi jika nantinya terdapat kesalahan dalam verifikasi.

“Kita sudah bahas detilnya dan biar mekanisme, kalau nanti ada masyarakat tidak mampu tapi tidak terferivikasi, mekanisme antipasi sudah kita siapkan. Jadi bagi yang mau pindah dari 900 VA ke 1300 VA biayanya pemindahan volume gratis, tapi yang ingin tetap di 900 VA boleh, tapi subsidinya dicabut,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Eka