Jakarta, Aktual com – Pemerintah telah memastikan bahwa tambahan 2,44 juta rumah tangga miskin tetap mendapat subsidi meskipun tidak dianggarkan dalam APBN-P 2017. Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Andy Noorsaman Sommeng mengatakan beban itu akan ditanggung oleh PLN, lalu akan dibayar pemerintah pada anggaran tahun 2018.
“Itu tetap mendapat subsidi dan dibebankan kepada PLN, nanti di carry over pada tahun 2018,” ujar Andy Noorsaman di Jakarta, ditulis Senin (7/8).
Untuk diketahui, tambahan sebanyak 2,44 juta rumah tangga pengguna listrik 900 VA tersebut merupakan koreksi dari kekeliruan data oleh pemerintah saat mencabut subsidi listrik golongan 900 VA pada Januari 2017 silam.
Dari jumlah total pengguna 900 VA sebanyak 23,13 juta rumah tangga, Pemerintah mencabut subsidi sebanyak 19 juta rumah tangga. Sehingga sisa rumah tangga mendapatkan subsidi hanya sebanyak 4 juta-an rumah tangga dan saat itu pemerintah hanya mengalokasikan subsidi sebesar Rp44,98 triliun. Anggaran ini juga mencakup subsidi golongan 450 VA yang jumlahnya sebanyak 23,17 juta rumah tangga.
Lalu pada APBN-P 2017 Menteri ESDM mengusulkan penambahan anggaran subsidi menjadi Rp51,99 triliun dengan pertimbangan asumsi ICP 50 USD/barrel, Kurs Rp. 13.400.
Disampin itu, Pemeritah meminta anggaran subsidi tersebut ditambah menjadi Rp 7 triliun lantaran ada penambahan sebanyak 2,44 juta rumah tangga.
Seperti yang dikatakan sebelum, angka 2,44 juta ini merupakan koreksi dari kekeliruan data pencabutan subsidi terhadap 19 juta rumah tangga. Pemerintah melakukan penelusuran validasi data setelah mendapat protes keras dari masyarakat atas kebijakan pencabutan subsidi terhadap 19 juta tersebut.
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta
Eka