Jakarta, Aktual.com — Pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II-2015 masih di zona perlambatan. Kendati demikian, Bank Indonesia (BI) yakin ekonomi akan membaik di kuartal III dan IV tahun ini.
Seperti diketahui, pertumbuhan ekonomi kuartal II-2015 tercatat 4,67% (yoy), menurun dibandingkan dengan kuartal sebelumnya 4,72% (yoy).
Direktur Eksekutif BI, Tirta Segara, mengatakan pertumbuhan ekonomi yang melemah sejalan dengan berbagai indikator yang dipantau dalam beberapa bulan terakhir dan perkiraan BI.
“Pertumbuhan ekonomi pada triwulan II-2015 yang masih melambat terutama didorong oleh melemahnya pertumbuhan investasi, konsumsi pemerintah, dan konsumsi rumah tangga,” ujarnya dalam siaran pers, Kamis (6/8).
Pelemahan investasi sejalan dengan implementasi proyek infrastruktur pemerintah yang belum secepat perkiraan serta perilaku menunggu (wait and see) investor swasta. Sementara itu, reorganisasi beberapa kementerian/lembaga (penyesuaian nomenklatur) berdampak pada penyerapan belanja pemerintah yang rendah, sehingga konsumsi pemerintah masih tumbuh terbatas.
“Meski masih kuat, konsumsi rumah tangga sedikit melambat dipengaruhi oleh daya beli masyarakat yang cenderung menurun,” paparnya.
Sementara dari sisi eksternal, ekspor tumbuh terbatas seiring dengan pemulihan ekonomi global yang belum kuat dan harga komoditas yang masih menurun. Di sisi lain, pertumbuhan impor terkontraksi lebih dalam sejalan dengan lemahnya permintaan domestik.
Dalam hal ini, BI memprediksi perekonomian akan mulai meningkat pada triwulan III dan berlanjut pada triwulan IV-2015. Peningkatan tersebut didukung oleh akselerasi belanja pemerintah seiring dengan realisasi proyek-proyek infrastruktur yang semakin meningkat.
“Hal itu sejalan dengan berbagai upaya khusus yang dilakukan pemerintah untuk mendorong percepatan realisasi belanja modal, termasuk dengan menyiapkan perangkat aturan yang diperlukan,” tandasnya.
Sementara itu, konsumsi juga diproyeksikan akan membaik seiring dengan ekspektasi pendapatan yang meningkat dan penyelenggaraan Pilkada serentak di triwulan IV-2015.
“Pelonggaran kebijakan makroprudensial juga diperkirakan akan mulai memberikan dampak terhadap aktivitas ekonomi pada semester II-2015,” tuturnya.
Artikel ini ditulis oleh: