Jakarta, Aktual.com – Direktur Utama PT Pelindo II (Persero) RJ Lino akhirnya memenuhi panggilan Komisi VI DPR RI, setelah dua kali mangkir dari panggilan anggota dewan lantaran dinas ke luar negeri.
Dalam RDP dengan komisi VI, Lino merasa tidak terima disalahkan soal lamanya waktu tunggu kapal (dwelling time) di pelabuhan. Sebab, ujung pangkal lamanya dwelling time ada di proses dokumen.
Lino mengungkapkan, persoalan dokumen sedianya telah lama menjadi hambatan di pelabuhan dan mengakibatkan aktivitas bongkar muat di pelabuhan menjadi terhambat.
“Selama ini isu dwelling time itu kok hanya menyalahkan di pelabuhan saja. Sebenarnya isunya ada di dokumen, bukan di bongkar muat kita. Karena kalau dokumen belum beres, ya barang tidak bisa keluar,” ujar Lino dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI, di Jakarta, Senin (29/6).
Bahkan, Lanjutnya, persoalan dwelling time tidak akan terselesaikan meskipun perseroan harus membangun pelabuhan baru.
“Ada yang bilang alasannya kurang lahan. Enggak ada kaitannya. Saya bikin 20 pelabuhan pun enggak akan ngaruh, semuanya ada di masalah dokumen. Ini dicampur adukan seolah kita yang salah,” tuturnya.
Lino menegaskan, pihaknya bukanlah pelaku utama lambannya waktu sandar kapal di pelabuhan. Perseroan pun tidak bisa berbuat apa-apa lantaran masalahnya ada di kepengurusan dokumen.
“Saya tegaskan sekali lagi, dwelling time ini isunya dokumen. Kita enggak bisa berbuat apa-apa karena soal dokumen bukanlah ranah kita,” tandasnya.
Artikel ini ditulis oleh: